Minggu 02 November 2025
HIDUPLAH SEBAGAI ANAK YANG TAAT
Bacaan Sabda : 1 Petrus 1:14
“Sebagaimana anak-anak yang taat, janganlah lagi menuruti hawa nafsu yang dahulu kamu penuhi di masa jahiliah kamu.” (1 Petrus 1:14)
Ada banyak teolog dan pengkhotbah yang dikenal luas mampu menafsirkan dan menguraikan Firman Tuhan dengan jelas dan relevan. Bukan hanya itu, mereka juga mampu menyampaikan pesan Allah yang mengena dan menyentuh hati setiap pendengar. Lebih jauh lagi, mereka memiliki kemampuan untuk mengintegrasikan Firman Tuhan dengan berita dunia yang sedang hangat dan terpublikasikan secara internasional, melalui penelitian tanda-tanda zaman yang akurat dan kemampuan menafsirkan Firman Tuhan. Mereka dapat menyuarakan suara kenabian tentang kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.
Namun, bersamaan dengan itu, ada di antara mereka yang tidak mau mendengarkan apa yang sedang Allah katakan mengenai hidup mereka sendiri. Mengapa demikian? Sesungguhnya, semakin hebat seseorang mengandalkan kemampuan dan kehendaknya sendiri, semakin jauh ia dari memikirkan, apalagi melakukan kehendak Allah. Dengan demikian, yang terjadi adalah krisis ketaatan.
Sejak dunia diciptakan, ketaatan adalah perkara yang sangat penting. Pergumulan Lucifer yang utama adalah: “Apakah aku melakukan kehendak Allah atau kehendakku sendiri?” Iblis kemudian menggoda Adam dan Hawa untuk tidak menaati Allah. Maka, oleh ketidaktaatan satu orang, semua orang menjadi berdosa (Roma 5:19a). Kecerdasan dan berbagai karisma tidak akan pernah bisa menggantikan ketaatan. Karakter ketaatan adalah hal terpenting dalam kehidupan, bahkan inilah yang akan kita bawa ke dalam kekekalan.
Banyak hamba Tuhan jatuh karena lebih bersandar pada keberhasilan pelayanan, bukan pada ketaatan yang terus dibangun. Menjalani hidup Kristen membutuhkan komitmen tingkat tinggi untuk semakin taat kepada kehendak Tuhan, janji, dan Firman-Nya. Berhentilah merasionalisasikan kebenaran, atau mencari teman yang hanya bersimpati dan mendukung kita untuk menurunkan komitmen terhadap ketaatan pada Firman Tuhan. Berhentilah juga mencari hamba Tuhan yang hanya mengkhotbahkan apa yang ingin kita dengar, bukan menyuarakan Firman Tuhan yang seharusnya kita taati.
Marilah kita terus meneladani Tuhan Yesus: “Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya.” (Ibrani 5:8). “… demikian juga oleh ketaatan satu orang (Yesus), semua orang menjadi benar.” (Roma 5:19b).
Begitu pentingnya ketaatan, sebab itu hiduplah sebagai anak-anak yang taat. MT
Ketaatan kepada Allah lebih penting daripada kemampuan, karisma, atau keberhasilan pelayanan.





