Minggu 12 Oktober 2025
PENENTUAN ALLAH
Bacaan Sabda : Roma 8:28-30
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28)
Penentuan Allah (predestinasi) adalah doktrin yang penting, tetapi memang sulit dipahami. Seorang teolog pernah berkata: “Cobalah mengabaikan doktrin penentuan Allah, maka engkau akan kehilangan jiwamu. Tetapi jika engkau mencoba menguraikan dan menganalisanya, bisa-bisa engkau kehilangan akalmu.”
Karena itu, sekalipun kita tidak mampu memahami penentuan Allah secara logis dan rasional, kita tetap harus meyakininya, menerimanya, dan terus mempelajarinya. Sama halnya dengan keyakinan kita bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan.
Walaupun janji Allah ini sangat menghibur, kenyataannya tidak mudah menemukan kebaikan di tengah kesulitan. Mudah bagi kita menerima bahwa Allah sanggup mendatangkan kebaikan dari masalah. Namun, tidak mudah menerima bahwa Allah pun dapat mendatangkan kebaikan melalui peristiwa pahit, misalnya kematian mendadak orang yang kita kasihi. Tetapi bila firman Tuhan sudah menyatakannya, kita hanya perlu percaya, sebab pada waktunya janji itu pasti terbukti.
Namun perlu diingat: janji ini berlaku bagi mereka yang mengasihi Allah, yang menyerahkan hidup sepenuhnya untuk mengabdi kepada-Nya melalui iman kepada Yesus Kristus. Perlu juga ditekankan bahwa “segala sesuatu” yang dimaksud tentu tidak mencakup dosa dan kelalaian kita. Allah tidak mungkin mendatangkan kebaikan dari dosa.
Penentuan Allah berdasarkan kemahatahuan-Nya. Dari kekekalan, Allah telah bermaksud untuk mengasihi dan menebus manusia melalui Kristus. Penentuan sejak semula ini tidak berarti Allah mengatur setiap gerak-gerik umat-Nya atau memperlakukan mereka seperti robot. Namun, sejak kekekalan Allah telah mengetahui seluruh perjalanan hidup umat tebusan-Nya.
Penulis tergoda untuk menguraikan lebih jauh, tetapi tidak akan melakukannya—takutnya kehabisan akal, dan kasihanlah pembacanya. Lebih baik kita menerimanya dengan iman. Walaupun tidak sepenuhnya kita pahami, jangan tergoda untuk mengabaikannya, sebab mengabaikan bisa berakibat kehilangan jiwa.
Yang jelas, penentuan Allah dan pemilihan-Nya sejak semula pasti didasarkan pada kasih, kuasa, dan kemahatahuan-Nya. Mereka yang ditentukan sejak semula, dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan. Tetapi, setiap orang yang dengan sengaja memisahkan diri dari tubuh Kristus tentu tidak akan ikut dimuliakan. MT
Penentuan Allah lahir dari kasih dan kemahatahuan-Nya; meski sulit dipahami, orang percaya dipanggil menerima dengan iman penuh.