Kamis 21 Agustus 2025
MENJADI KAYA BUKANLAH JAWABAN KEMISKINAN
Bacaan Sabda : Amsal 30:1-16
“Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.” (Amsal 30:8)
Seorang bernama Grant mengatakan : “Menjadi miskin itu memang merupakan persoalan serius tetapi, menjadi kaya bukanlah jawabannya.” Tuhan Yesus berada di pihak orang miskin bukan berarti Dia benci kekayaan. Justru Tuhan Yesus tidak menghendaki kemiskinan, melainkan orang yang dikasihi-Nya menikmati kekayaan sejati. Di bawah sebuah patung karya Yosef Robertson ada tulisan dengan kalimat bijak: “Kekayaan seseorang itu tidak ditentukan oleh berapa banyak yang dia miliki, melainkan ditentukan oleh seberapa sedikit yang dia ingini.”
Hal itu sangat tepat karena orang yang sudah mempunyai banyak, tetapi terus merasa kurang sebenarnya adalah orang miskin. Sebaliknya orang yang tidak mempunyai banyak, tetapi merasa cukup karena keinginannya tidak macam-macam berarti orang tersebut kaya dan bahagia.
Penulis sering merasa sedih melihat orang yang secara materi sudah dapat dikategorikan sebagai orang kaya, tetapi masih terus menerus merasa hidup berkekurangan, padahal dia tahu sikap seperti ini menghilangkan kebahagiannya. Mengapa? sebab kekayaan yang diukur dengan keinginan bukanlah jawaban. Karena Firman Tuhan secara tegas menyatakan, keinginan untuk kaya itu justru membuat manusia jatuh ke dalam bermacam-macam pencobaan.
Pengkotbah 6:1-2, ”Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat menekan manusia : orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan, sehingga ia tidak kekurangan suatupun yang diingininya, tetapi orang itu tidak dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya. Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.”
Firman Tuhan sangat tegas lagi oleh seorang milyader Amerika sebelum meninggal, ia mengeluh karena walaupun dia memiliki banyak sekali uang, itu hanyalah angka diatas kertas, dia sendiri tidak pernah melihat apalagi membelanjakannya. Dia berpakaian tidak lebih keren dari sekretarisnya, dia makan tidak lebih nikmat dari sopirnya dan dia tidak lebih nyenyak dari para pembantunya.
Betul juga kata Canning Polack : “Kebahagiaan itu letaknya di antara dua hal yaitu tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak.” Sangat baik kalau kita berdoa seperti diajarkan Alkitab, “Jangan berikan aku kemiskinan atau kekayaan. Tetapi biarkanlah aku menikmati apa yang menjadi bagianku.” Jadi nikmatilah sedikit atau banyak yang Tuhan berikan dengan rasa syukur. MT
Milikilah sedikit keinginan tetapi perbanyaklah harapan dan pembesarlah kecapakan untuk memperoleh pencapaian.