Rabu 25 Juni 2025
SALING MENERIMA KEKURANGAN
Bacaan Sabda : Roma 15:1-13
“Kita, yang kuat, wajib menanggung kelemahan orang yang tidak kuat dan jangan kita mencari kesenangan kita sendiri.” (Roma 15:1)
Dalam kehidupan keluarga, sikap saling memberi mendorong suami, istri, dan anak-anak untuk berusaha memberikan yang terbaik bagi satu sama lain. Namun, dalam sikap saling menerima, setiap anggota keluarga perlu dengan tulus menerima satu sama lain, termasuk segala kekurangan dan kelemahan yang ada.
Meskipun suami, istri, dan anak-anak berupaya untuk tidak melakukan kesalahan, kodrat manusiawi membuat mereka tidak luput dari kekhilafan. Walau mereka berusaha menjaga penampilan agar tetap rapi dan bersih, tetap saja akan ada kekurangan. Kendati telah berusaha menjaga kesehatan dan kebugaran, faktor alami dan kondisi tubuh dapat menyebabkan penyakit atau kelemahan. Selain itu, pertambahan usia membuat istri tidak secantik dulu, dan suami tidak setampan saat muda.
Berbagai kesibukan rumah tangga dapat membuat istri sulit menjaga penampilannya, sementara tugas-tugas rutin dan padat di kantor bisa menyebabkan suami melupakan perawatan kesehatan dan kebugarannya.
Jika hal-hal tersebut terjadi, suami dan istri harus saling menerima kelemahan dan kekurangan satu sama lain. Merupakan kesalahan fatal jika menjadikan faktor-faktor ini sebagai alasan untuk mengurangi kasih sayang, kemesraan, dan keintiman dalam pernikahan. Rasul Paulus mengingatkan agar suami dan istri tidak saling menjauhi atau mengurangi keintiman, kecuali atas persetujuan bersama, dan itu pun hanya untuk sementara waktu. Jangan sampai terjebak dalam sikap mementingkan diri sendiri, melainkan berusahalah untuk menyenangkan pasangan demi kebaikan bersama.
Penampilan yang mulai berkurang menarik dan kesehatan yang semakin menurun harus diterima sebagai kenyataan alami. Suami dan istri justru perlu belajar melihat keindahan di balik kenyataan itu, karena mereka telah saling memberi pelayanan dan persembahan terbaik selama bertahun-tahun.
Memang ada kecenderungan untuk tetap berusaha menarik bagi pasangan, dan itu bukan hal yang salah. Justru, itu membuktikan bahwa masih ada usaha untuk memberi yang terbaik. Namun, akan lebih indah jika usaha itu disertai dengan belajar untuk tetap tertarik pada pasangan, sebagai wujud penerimaan atas kekurangan dan kelemahan. “Saling memberi yang terbaik dan saling menerima kekurangan dan kelemahan — itulah keindahan sejati dalam keluarga.” MT
Berikan yang terbaik kepada yang dicintai, tetapi terima sisi terburuk untuk kebaikan yang diminta.