Minggu 22 Juni 2025
SANG PEMANAH, BUSUR DAN ANAK PANAHNYA
Bacaan Sabda : Mazmur 127:1-5
“Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mazmur 127:1)
Kahlil Gibran (1883–1931), seorang filsuf pendidikan dari Libanon yang menetap di Amerika Serikat, mengibaratkan Tuhan sebagai Sang Pemanah, orang tua sebagai busur, dan anak sebagai anak panah. Menurutnya, mendidik adalah “melepaskan” dalam hal ini, melepaskan anak panah agar maju melesat ke depan menuju sasaran atau tujuan yang tepat.
Jadi, pendidikan dapat terlaksana jika ada tiga potensi yang berperan, yaitu Tuhan, orang tua, dan anak.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak kata-kata Kahlil Gibran berikut:
- “Anakmu sebenarnya bukan milikmu.
- Mereka adalah anak Sang Hidup yang mendambakan hidup mereka sendiri.
- Mereka memang datang melalui kamu, tetapi tetaplah mereka bukan milikmu.
- Engkau bisa memberi kasih sayang, tetapi engkau tidak bisa memberi pendirianmu, sebab mereka memiliki pendirian sendiri.
- Engkau dapat memberi tempat pijak bagi raganya, tapi tidak untuk jiwanya, sebab jiwa mereka ada di masa depan-yang tidak bisa engkau capai sekalipun di dalam mimpi.
- Engkau boleh berusaha mengikuti alam mereka, tapi jangan harap mereka dapat mengikuti alammu, sebab hidup tidaklah surut ke belakang, tidak pula tertambat di masa lalu.
- Engkau adalah busur, dan anakmu adalah anak panah kehidupan yang melesat ke depan.
- Sang Pemanah Maha Tahu sasaran bidikan keabadian.
- Dia merentangmu dengan kuasa-Nya agar anak panah itu melesat jauh, cepat, dan tepat.
- Maka, meliuklah dengan sukacita dalam rentangan tangan Sang Pemanah, sebab Dia mengasihi anak panah yang melesat laksana kilat, sebagaimana pula Dia mengasihi busur yang mantap.”
Karena itu, sangatlah tepat pesan Allah kepada orang tua yang tertulis dalam Ulangan 6:4-7, agar peduli terhadap kesejahteraan rohani anak-anak, dengan menuntun mereka kepada hubungan yang setia dengan Allah. Dengan hidup takut kepada Allah, anak siap dilepaskan dari busur untuk maju melesat menuju sasaran. MT
Berilah kasih sayangmu, bukan pendirianmu, kepada anak-anakmu.