Rabu 02 April 2025
DAMAI SEJAHTERA
Bacaan Sabda : Yohanes 14:15-31
“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)
Nabi Yesaya menjelaskan kenyataan bahwa ada saatnya terjadi, manusia akan diterpa berbagai kesulitan dan dilanda berbagai tekanan. Banyak orang akan panik dan kehilangan damai sejahtera. Tetapi yang teguh hatinya dan percaya kepada Tuhan tidak akan pernah kehilangan damai sejahtera. Karena ketika kesulitan datang mereka mengarahkan pikirannya kepada Tuhan dalam doa. Ketika berbagai tekanan menerpa mereka menaruh harapan dan bersandar kepada Tuhan.
Tuhan Yesus menjelaskan lebih nyata lagi bahwa sumber damai sejahtera adalah mengasihi Yesus dan juga mengasihi perintah Yesus. Sebab bagi mereka yang mengasihi Yesus akan menerima janji. Janji yang dimaksud bukan hanya sekedar pertolongan tetaapi adalah penolong , bukan sekedar penghiburan melainkan seorang penghibur.
Penolong dan Penghibur itu adalah Roh Kudus. Semua janji ini akan tergenapi secara nyata mulai dari pergi Yesus ke Bapa di sorga hingga Dia datang kembali menjemput umat-Nya. Artinya sejak Yesus tidak lagi berada di bumi dengan penampakan fisik hingga Dia menginjakkan kakinya di bumi secara fisik. Dengan demikian kepergian Yesus ke sorga bukanlah membuat jarak tetapi justru menghilangkan jarak. Roh Kudus akan melaksanakan secara nyata kepada gereja-Nya semua yang dilaksanakan Yesus kepada murid-murid-Nya. Kalau Yesus menyertai murid-murid-Nya, Roh Kudus akan diam dalam hati dan hidup orang percaya.
Sangat sering penulis mendengar informasi tentang kondisi gereja kini di benua Eropa. Ada gereja yang berubah fungsi menjadi cafe ada yang menjadi masjid dan ada yang menjadi museum. Mengapa hal itu terjadi? Penulis berkesimpulan bahwa gereja selama ini terperangkap hanya membutuhkan pertolongan dan penghiburan. Sehingga ketika sudah mampu menolong dan menghibur diri melalui materi mereka pun merasa tidak lagi membutuhkannya, tetapi ternyata mereka tidak memperoleh damai sejahtera yang sejati.
Sesungguhnya manusia membutuhkan penolong dan penghibur yaitu Roh Kudus. Roh Kuduslah sumber damai sejahtera dan juga sumber kehidupan yang sejati. MT
Damai sejahtera dialami oleh umat yang tulus dan berserah kepada Tuhan.