Rabu 26 Februari 2025
MENGIKUTI HIKMAT
Bacaan Sabda : 1 raja-raja 4:1-34
“Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut, sehingga hikmat Salomo melebihi hikmat segala bani Timur dan melebihi segala hikmat orang Mesir.” (1 Raja-raja 4:29-30)
Hikmat datang dari Tuhan kata raja Salomo dalam Amsal 2:6. Tentu sang raja yang penuh hikmat ini mengungkapkan pengalaman hidupnya. Sampai di sini dia terus mengakui hikmatnya datang dari Tuhan atau pemberian Tuhan yang dipilih dari beberapa pilihan yang ditawarkan Tuhan kepadanya. Salomo menerima hikmat pada saat dirinya taat dan takut kepada Tuhan. Tentu saja dia sebagai anak yang baik mendengar nasehat dari ayahnya raja Daud : “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan…” (Mazmur 111:10). Jadi Salomo mengakui dengan rendah hati bahwa dia memperoleh hikmat saat dia taat dan takut kepada Tuhan. Dalam Kitab Amsal sebagai bagian dari tiga ribu Amsal yang ditulisnya menyatakan bahwa dia memiliki hikmat mencakup pemahaman yang luas dan dalam tentang hidup dan tanggung jawabnya sebagai raja.
Tetapi bila kita menelusuri jejak perjalanan iman raja yang penuh hikmat ini ternyata akhirnya dia dapat berpaling dari Tuhan untuk menyembah dewa yang lain. Artinya hikmat ternyata tidak menjamin dia jatuh kepada penyembahan berhala. Mengapa ini bisa terjadi? Salomo memiliki hikmat tetapi dia tidak mengikuti hikmat. Jelas bahwa memiliki hikmat dan mengikuti hikmat adalah dua hal yang berbeda satu dengan yang lainnya. Orang yang memiliki hikmat belum tentu menerapkan hikmat dalam bertingkah laku.
Di sinilah letak kegagalan Salomo. Salomo tidak menerapkan hikmat pada setiap bagian kehidupannya. Walaupun dia orang paling memiliki hikmat atau orang paling bijaksana tetapi tidak terterapkan dengan baik dalam hal membangun hubungannya dengan Allah. Hubungannya dengan Allah berbenturan dengan hubungan politik dengan bangsa lain yang mengagumi ketinggian hikmat yang dia miliki. Karena Salomo tidak mengikuti hikmat dia lalai mempercayai Allah untuk melindungi kerajaannya dari serangan luar.
Walaupun Salomo memiliki hikmat ternyata dia sulit menolak nafsu dagingnya dengan keinginannya akan wanita. Rupanya kelemahan ini sama dengan kelemahan ayahnya raja Daud. Salomo betul memiliki hikmat, tetapi pada masa kelemahan atau masa kebodohan seperti yang dikatakan ayahnya, rupanya dia lalai mengikuti hikmat atau menerapkan hikmat dalam bagian kelemahan tingkah lakunya. MT
Tidak cukup hanya memiliki hikmat saja, haruslah menghidupi hikmat itu.