Jumat 02 Desember 2022
PERTOBATAN MANASYE
Bacaan Sabda : 2 Tawarikh 33:1-25
“Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya. dan berdoa kepada-Nya. Maka TUHAN mengabulkan doanya, dan mendengarkan permohonannya. Ia membawanya kembali ke Yerusalem dan memulihkan kedudukannya sebagai raja. Dan Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah.” (2 Tawarikh 33:12-13)
Manasye menjadi raja Yehuda pada usia 12 tahun. Kebaikan dan kesetiaan ayahnya Hizkia yang meninggal pada usia kurang lebih 54 tahun belum mampu diserapnya, sehingga tak memberi dampak kepada kepemimpinannya. Jadi Manasye memulai pemerintahannya dengan sangat buruk. Manasye merusak dan memperak-porandakan semua yang baik dan benar termasuk tatanan kehidupan yang sudah dibangun oleh ayahnya dengan kerja keras. Manasye mengembalikan Yehuda kepada kondisi buruk yang merupakan karya kakeknya Raja Ahas. Manasye mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api seperti yang dilakukan oleh kakeknya. Sulit diterima nalar bahwa Manasye tidak meniru kelakuan ayahnya walaupun hanya sedikit. Hal itu betul-betul sangat bertentangan dengan teori pendidikan dan filosofi kehidupan yang sudah dipahami secara umum.
Firman Tuhan sedang mengungkapkan bahwa kehidupan manusia dan juga konsep berpikir manusia itu sangat misterius dan tidak bisa ditebak dan sulit untuk dianalisa dan di teorikan. Allah berinisiatif menegur Manasye dan rakyatnya tetapi mereka menutup hati dan telinga rapat-rapat. Allah pun menyerahkan Manasye kepada panglima-panglima raja Asyur. Mereka menangkap Manasye dengan menggunakan kaitan kemudian membelenggu dan membawanya ke Babel. Sungguh suatu perlakuan yang merendahkan seorang raja dan satu bangsa.
Dalam kondisi terhina dan terjajah Manasye tersadar dan menyesal, kemudian berdoa dan berseru kepada Allah. Manasye sungguh-sungguh bertobat dan merendahkan hati di hadapan Allah. Allah mengampuni Manasye tetapi sudah terlanjur membawa sebagian besar rakyat hidup dalam kejahatan dan dosa yang menghancurkan. Pertobatannya tidak otomatis membawa rakyatnya bertobat dia harus sungguh-sungguh memohon anugerah Allah untuk pertobatan rakyatnya. Dia harus berjuang dan kerja keras sebagai konsekuensi dari dosa dan kejahatannya.
Berbeda dengan raja-raja Yehuda sebelumnya yang sebagian besar memulai dengan baik tetapi mengakhiri dengan buruk. Manasye justru memulai dengan buruk mengakhiri dengan baik. Raja-raja Yehuda merusak apa yang sudah dibangun dengan baik Manasye justru harus membangun yang sudah dia rusak. Setelah Manasye wafat, anaknya Amon menggantikannya menjadi raja Yehuda. Amon jahat dan tak bertobat seperti ayahnya. Amon hanya 2 tahun menjadi raja. Amon mati dibunuh pegawai-pegawainya. Rakyat membunuh pegawai-pegawai Amon dan mengangkat Yosia menjadi raja. (MT)