Selasa 30 Desember 2025
SUARA PENGHARAPAN
Bacaan Sabda : Yohanes 1:22-23
“Maka kata mereka kepadanya: ”Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawab kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawabnya: ”Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan! seperti yang telah dikatakan nabi Yesaya.” (Yoh. 1:22-23)
Kehadiran Yohanes Pembaptis merupakan penggenapan nubuat Nabi Yesaya dalam Yesaya 40:3. Fakta yang dialami orang-orang Yahudi, para pendengar khotbah Yohanes Pembaptis, seakan-akan merupakan peristiwa mendadak yang menggemparkan banyak orang. Padahal, seharusnya umat Yahudi sudah mengetahui hal itu sebagai penggenapan nubuat Yesaya, sehingga mereka tidak perlu lagi bertanya atau menanyai Yohanes Pembaptis. Ada kemungkinan pertanyaan mereka disengaja untuk mencobai dia, tetapi jawaban Yohanes justru semakin mempertegas bahwa dirinya adalah penggenapan nubuat Yesaya.
Dengan mengatakan, “Aku adalah suara yang berseru-seru di padang gurun,” Yohanes menyatakan bahwa dirinya hanyalah suara yang berseru-seru. Jadi, bukan Yohanes yang penting, melainkan Dia yang disuarakan. Yohanes menyerukan pertobatan untuk mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Seruan untuk bertobat adalah pesan utama para nabi, Yohanes Pembaptis, dan Yesus Kristus. Maka, suara yang menyerukan pertobatan itu juga adalah suara penghiburan.
Yesaya berusaha menghibur umat dengan menyatakan banyak nubuat yang memberi pengharapan—pengharapan seperti nubuat bagi umat Allah yang tertawan di Babel 150 tahun setelah zaman Nabi Yesaya. Dengan taat dan tekun, Nabi Yesaya menubuatkan datangnya Mesias, dan Yohanes Pembaptis sebagai pelopor menyatakan, “Persiapkanlah dirimu, sebab Mesias sudah datang.” Terbukti bahwa suara dan seruan pertobatan itu adalah suara pengharapan—suara pengharapan yang memberi karunia pemulihan.
Allah Bapa adalah sumber segala penghiburan (2 Korintus 1:3). Dalam Yesaya 61:1–3, Yesaya juga menyatakan ciri khas Anak Allah sebagai penghibur bagi orang yang sedang berkabung. Roh Kudus pun adalah Penghibur. Suara pengharapan sebagai penggenapan nubuat Nabi Yesaya disuarakan oleh Yohanes Pembaptis melalui seruan pertobatan. Pertobatan itu ternyata sangat indah; karena itu, semua umat Tuhan harus mendambakan dan menghidupinya.
Suara pengharapan melalui pertobatan itu bersifat abadi dan tidak boleh dihentikan. Pertobatan bukan hanya memberi penghiburan, tetapi juga menyelamatkan. Sebab pertobatan yang sejati adalah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. MT
Semua pendeta sejati, akrab dengan pertobatan dan berjuang menghadapinya.








