Rabu 17 Desember 2025
DIA ADALAH ANAK ALLAH YANG MAHAKUDUS
Bacaan Sabda : Matius 1:18-25
“Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel — yang berarti: Allah menyertai kita.” (Matius 1:23)
Melalui kisah penjelmaan Allah, tampak nyata kedaulatan-Nya yang bekerja melalui kasih karunia-Nya. Allah berdaulat memilih dan memakai orang-orang berdosa untuk melaksanakan rencana-Nya, tetapi tetap menjaga atribut kekudusan-Nya sebagai Allah yang Mahakudus. Dalam kedaulatan-Nya itu, Allah juga memakai orang-orang yang hidup kudus untuk menghadirkan Yesus ke dalam dunia.
Jadi, walaupun Allah kadang memakai orang-orang yang tidak sempurna, Ia tetap selektif — berkarya melalui pribadi-pribadi yang suci, dengan cara yang bersih, terpuji, dan adikodrati.
Maria dan Yusuf adalah dua orang muda pilihan terbaik pada zamannya. Matius menjelaskan dengan sangat baik bahwa Yusuf, seorang pemuda yang suci, bertekad melindungi kesucian Maria. Selama masa pertunangan, mereka tidak melakukan hubungan suami istri. Seorang perawan seperti Maria tidak mungkin hamil kecuali melalui kuasa adikodrati dari Allah sendiri.
Tidak mengherankan bila Yusuf — seorang pemuda yang hidup kudus dan berhati tulus — sempat ingin menceraikan Maria secara diam-diam setelah mengetahui bahwa Maria mengandung. Hal itu menunjukkan bahwa Yusuf setia pada hukum moral dan tidak mau berkompromi dengan dosa, sebab Allah yang ia sembah adalah Allah yang Mahakudus. Demikian pula Maria, ia hidup dalam ketaatan dan menghayati nilai-nilai moral yang sama.
Kelahiran Yesus dari seorang perawan bukan hanya menegaskan kekudusan-Nya, tetapi juga menyatakan kuasa Allah yang mengagumkan. Maria adalah ibu biologis Yesus yang menjadikan-Nya manusia sejati. Namun Yusuf bukanlah ayah biologis-Nya, karena Yesus adalah Anak Allah yang sejati. Walaupun Yusuf adalah pria yang saleh dan berhati baik, ia tidak dapat menjadi ayah biologis bagi Yesus.
Seperti yang disampaikan malaikat kepada Maria: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kau lahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.” Lukas 1:35
Kelahiran Yesus dari seorang perawan sempat disanggah oleh para teolog liberal, namun nubuatan ini tidak dapat disangkal, karena nabi Yesaya telah menubuatkannya sekitar 700 tahun sebelumnya: “Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Yesaya 7:14
Karena dikandung dari Roh Kudus, Yesus adalah Anak Allah yang menjadi manusia tanpa dosa, dan dengan demikian layak menjadi jalan keselamatan bagi manusia berdosa. MT
Para penyangkal menggunakan argumen tetapi nubuat tak tersangkal oleh argumen apapun.








