Minggu 07 Desember 2025
YESUS ADALAH ROTI HIDUP
Bacaan Sabda : Yohanes 6:35
“Kata Yesus kepada mereka: ”Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yohanes 6:35)
Allah telah menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Tunggal-Nya, dan Yohanes Pembaptis juga bersaksi bahwa Yesus adalah Anak Domba Allah yang menghapus dosa manusia. Hal ini sudah cukup membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan.
Sepanjang pelayanan-Nya, melalui pengajaran dan kuasa-Nya yang luar biasa, Yesus terus menunjukkan jati diri-Nya sebagai Tuhan. Setelah berbagai bukti itu, Ia pun menegaskan sendiri siapa diri-Nya melalui serangkaian pernyataan “Aku adalah”. Salah satu di antaranya adalah ketika Ia berkata: “Aku adalah roti hidup.”
Pernyataan ini diawali dengan mukjizat Yesus yang memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima roti dan dua ekor ikan. Keajaiban itu membuat banyak orang berbondong-bondong mengikuti-Nya, namun sebagian besar dengan motivasi yang keliru — mereka ingin mendapatkan makanan jasmani secara gratis.
Melihat kesalahpahaman ini, Yesus menegur mereka dengan berkata, “Akulah roti hidup.” Ia berusaha mengalihkan pola pikir mereka dari hal-hal yang bersifat material ke hal-hal yang bersifat spiritual, dari makanan jasmani menuju makanan rohani.
Pernyataan Yesus sebagai “roti hidup” menunjukkan satu aspek penting dari pelayanan dan karya-Nya: Ia peduli terhadap kebutuhan jasmani manusia, tetapi tujuan utama-Nya adalah memelihara kehidupan rohani. Dalam Yohanes 6:54, Yesus berkata: “Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman.”
Pernyataan ini membuat banyak pengikut-Nya salah paham dan akhirnya meninggalkan Dia. Mereka gagal memahami makna rohani dari perkataan Yesus. Padahal, Yesus sedang mengajak mereka untuk berpikir lebih dalam, dengan pemahaman berdasarkan konsep Kerajaan Allah.
Maksud Yesus adalah bahwa manusia menerima kehidupan rohani melalui iman kepada-Nya dan dengan mengambil bagian dalam karya penebusan serta pengorbanan-Nya di kayu salib. Persekutuan dengan Kristus — yang diwujudkan melalui ketaatan kepada perintah-perintah-Nya — akan menghasilkan hubungan yang semakin erat dan hidup.
Melalui pernyataan-Nya bahwa Ia adalah “Roti Hidup”, Yesus menegaskan dengan jelas bahwa Ia adalah Tuhan. Roti hidup itu sendiri juga menunjuk kepada Firman Tuhan yang hidup. Alkitab adalah Firman yang tertulis, sedangkan Yesus adalah Firman yang hidup — wujud nyata kasih Allah yang memberi kehidupan bagi dunia. MT
Yesus roti hidup yang memberi kehidupan-Nya untuk jaminan keselamatan umat-Nya.








