Sabtu 06 Desember 2025
YESUS JURUSELAMAT
Bacaan Sabda : Yohanes 3:16
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” (Yohanes 3:16)
Allah yang Maha Kasih memiliki kasih yang begitu luas, sehingga kasih-Nya tertuju kepada seluruh umat manusia yang sedang binasa karena hukuman dosa. Kasih Allah memiliki kualitas dan keluasan yang tak terhingga, sehingga tidak mungkin gagal dalam tujuannya.
Yesus adalah Putra Allah yang tunggal, yang dikaruniakan untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Rasul Yohanes menyatakan bahwa Yesus adalah Putra Tunggal Allah, Firman yang menjadi manusia, dan Allah yang menjadi manusia. Semakin banyak sebutan atau pernyataan tentang Yesus yang ditulis oleh Yohanes, semakin jelas pula tujuannya: untuk membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia.
Yesus datang bukan sekadar untuk mengajarkan tentang keselamatan, karena Ia bukan hanya seorang guru keselamatan, tetapi Juru Selamat yang berkorban demi menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Kedatangan Yesus bertujuan membawa manusia berdosa kembali bersekutu dengan Allah, baik di bumi maupun kelak di surga yang kekal.
Kedatangan Yesus sebagai Juruselamat dunia adalah kabar baik bagi seluruh umat manusia. Namun, kabar baik itu hanya menjadi milik mereka yang percaya, karena hanya orang yang percaya kepada-Nya yang akan memperoleh hidup kekal.
Iman atau percaya yang dimaksud di sini bukan sekadar pengakuan di bibir, melainkan respon yang benar terhadap kasih karunia Allah. Percaya sejati harus dipahami dengan benar, karena mengandung tiga makna penting:
- Percaya yang berisi keyakinan yang kokoh, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah, lebih tepatnya Anak Tunggal Allah, yang datang ke dunia sebagai Juruselamat manusia.
- Percaya yang diwujudkan dalam hubungan yang hidup dan erat dengan Allah, yaitu hubungan yang dibangun dan dipertahankan melalui ketaatan kepada Firman-Nya serta kerelaan untuk menyangkal diri, agar tetap hidup dalam keakraban dengan Allah.
- Percaya yang berkesinambungan, yaitu iman yang terus bertumbuh dan setia bersekutu dengan Allah di bumi hingga kelak di surga.
Percaya yang sejati berarti berserah penuh kepada tuntunan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Iman yang benar membawa keselamatan, sedangkan hidup tanpa iman berarti berjalan menuju kebinasaan.
Percaya sejati menerima anugerah Allah, sedangkan tidak percaya berarti menolak anugerah itu. MT
Yesus juruselamat sejati bukan guru selamat yang ahli.








