Rabu 19 November 2025
ALLAH KITA “ALLAH YANG MAHA TAHU”
Bacaan Sabda : 1 Samuel 2:1-11
“Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau, dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.” (1 Samuel 2:2)
Allah kita adalah Allah yang Maha Tahu. Dia mengetahui segala sesuatu — yang sudah terjadi, sedang terjadi, dan yang akan terjadi. Allah tahu apa yang kita pikirkan dan apa yang kita lakukan, bahkan di tempat yang paling tersembunyi. Tidak ada sesuatu pun yang tidak diketahui oleh Allah, sebab Dia Mahatahu (omniscient). Kesadaran bahwa Allah mengetahui segala sesuatu seharusnya memengaruhi cara kita berpikir, berbicara, dan bertindak. Allah tidak membutuhkan sumber informasi dari luar diri-Nya untuk mengetahui sesuatu. Ia tidak bergantung pada siapa pun atau apa pun, karena pengetahuan-Nya sempurna dan tak terbatas. Berbeda dengan manusia, yang selalu bergantung pada orang lain untuk menambah pengetahuan dan memahami sesuatu.
Dengan memahami bahwa Allah Mahatahu, kita seharusnya tidak sembarangan dalam berpikir, berbicara, dan bertindak. Kita pergi berkonsultasi dengan dokter karena kita tahu bahwa dokter memahami tentang sakit dan kesehatan. Kita menukarkan resep di apotek karena kita percaya bahwa apoteker tahu cara meracik obat dengan tepat. Kita naik pesawat ke tempat yang jauh karena kita yakin bahwa pilot menguasai cara menerbangkan pesawat.
Kita belajar kepada guru karena kita tahu bahwa guru memiliki pengetahuan yang kita butuhkan. Demikian juga, kita bersandar kepada Allah karena kita memahami bahwa Dia adalah Allah yang Mahatahu. Alangkah baiknya bila kita selalu menyadari kemahatahuan Allah, agar dalam berpikir, berbicara, dan bertindak kita selalu jujur, tulus, dan bersih di hadapan-Nya.
Ada sebuah kisah tentang seorang kakek yang kaya raya. Pada masa tuanya, pendengarannya hampir hilang — bisa dikatakan ia hampir tuli. Mengetahui kondisi itu, anak-anak, menantu, dan cucu-cucunya sering berbicara sembarangan meskipun sang kakek hadir bersama mereka.
Suatu hari, diam-diam sang kakek pergi ke dokter untuk berkonsultasi. Dokter memberinya alat bantu dengar yang kecil dan sangat canggih. Beberapa waktu kemudian, dokter bertanya kepada sang kakek bagaimana hasilnya. Kakek itu menjawab dengan tenang, “Saya tidak pernah memberitahukan kepada keluarga bahwa saya bisa mendengar. Saya hanya duduk diam dan mendengarkan percakapan mereka. Sudah dua kali saya mengubah surat wasiat saya setelah mendengar pembicaraan mereka.”
Kisah ini mengingatkan kita bahwa sering kali manusia bertindak sembarangan karena menganggap tidak ada yang tahu. Namun, Allah selalu tahu — bahkan sebelum kata itu terucap atau tindakan itu dilakukan. Hiduplah dengan kesadaran bahwa Allah Mahatahu. Karena ketika kita sadar akan pandangan-Nya yang menembus segalanya, kita akan belajar hidup dengan hati yang bersih, tulus, dan takut akan Dia. MT
Hiduplah selalu di hadapan Allah yang Mahatahu.





