Rabu 05 November 2025
ADA SESUATU YANG LEBIH BAIK
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 15:35-41
“Ia menjelajahi Siria dan Kilikia sambil meneguhkan jemaat-jemaat di situ” (Kisah Para Rasul 15:41)
Banyak pelayan Tuhan yang rindu melakukan sesuatu yang mereka yakini sesuai dengan Firman Tuhan. Mereka merancang berbagai program pelayanan yang tampak layak dan dimaksudkan untuk menyenangkan hati Tuhan yang sangat mereka kasihi. Namun, sering kali mereka menemui hambatan yang membuat hati menjadi kecewa.
Ada yang rindu pergi ke ladang misi, tetapi kesempatan itu hilang karena ditimpa penyakit. Ada pula seorang pengusaha yang ingin meningkatkan persembahan dan dukungan bagi pelayanan gereja, namun tiba-tiba mengalami kerugian besar hingga usahanya bangkrut. Peristiwa-peristiwa seperti ini membuat sebagian orang menjadi pasif karena kecewa. Mereka menjadi bisu ketika seharusnya berbicara, dan menjadi malas ketika seharusnya lebih giat.
Kita perlu mengingat bahwa di balik setiap hambatan yang mengecewakan, pasti ada jalan keluar atau solusi yang menyenangkan. Allah sering kali memakai kekecewaan untuk mendisiplinkan kita dengan tujuan mengadakan sesuatu yang lebih baik. Ia tidak berjanji untuk memuaskan setiap keinginan kita, melainkan hanya keinginan yang selaras dengan kehendak-Nya. Allah pun tidak selalu menyetujui hal-hal yang menurut kita baik. Karena itu, ketika Allah menahan sesuatu yang kita inginkan, yakinlah bahwa Ia sedang mempersiapkan sesuatu yang lebih baik menurut pengetahuan dan kasih-Nya.
Rasul Paulus dan Barnabas adalah rekan sekerja yang sangat solid. Namun, perbedaan sikap dalam menilai Markus membuat mereka berselisih paham—suatu hal yang tentu tidak diharapkan. Perbedaan pendapat itu berujung pada perpisahan pelayanan. Baik Paulus maupun Barnabas tentu merasa kecewa atas apa yang terjadi. Meskipun tidak disertai permusuhan atau kepahitan, peristiwa ini tetap membawa kerugian.
Selanjutnya, Paulus membawa Silas dalam perjalanan pemberitaan Injil berikutnya. Namun, kekecewaan Paulus belum berakhir karena Roh Kudus melarang mereka memberitakan Injil di Asia. Sekilas hal ini tampak membingungkan, tetapi jika Roh Kudus menutup satu arah, itu berarti Ia telah menyiapkan arah lain yang lebih tepat.
Roh Kudus sedang mendisiplinkan Paulus untuk belajar taat, walaupun ia memiliki alasan kuat untuk mempertahankan rencananya sendiri. Akhirnya, Paulus memetik hikmah dari kekecewaan itu dan berkata: “Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana (Makedonia).”
Ketika Allah melarang kita melakukan sesuatu yang menurut kita baik dan benar, taatlah. Sebab, sudah pasti Ia sedang mempersiapkan sesuatu yang jauh lebih baik daripada yang dapat kita pikirkan. MT
Ada sesuatu yang lebih baik di balik hambatan.





