Rabu 29 Oktober 2025
PENGIKUT KRISTUS SETIA HARUS TERUS BERTOBAT
Bacaan Sabda : Kolose 3:5-17
“Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu saling mengajar dan meneguhkan.” (Kolose 3:16)
Orang baik pun masih harus terus bertobat, karena dosa telah membuat manusia keras kepala dan tidak mudah berserah kepada Tuhan. Bahkan seseorang yang sudah dikenal sebagai orang baik tetap harus bergumul dengan kekerasan hati dalam membuka pikiran dan hati terhadap Tuhan serta kebenaran-Nya. Tidak sedikit orang percaya yang berhasil menemukan kesalahan pada diri orang lain, tetapi gagal menemukan kesalahan pada diri sendiri.
Dalam kisah Ayub, yang dinyatakan Allah sebagai orang saleh, ternyata berbagai penderitaan yang diizinkan Allah bertujuan untuk melembutkan kekerasan hati dan kekeraskepalaan Ayub. Ia memang orang saleh dan takut akan Tuhan, tetapi hal itu bukan jaminan untuk terbebas dari sikap keras kepala dan hati yang keras.
Sekitar tahun 1980-an, penulis mengenal seorang guru sekolah minggu di salah satu Gereja Bethel Indonesia di Jakarta Barat. Kedua orang tuanya dikenal sebagai pribadi yang sangat baik. Namun, mereka selalu menolak untuk percaya kepada Yesus. Alasannya sederhana: mereka merasa tidak perlu, karena sudah cukup baik.
Kedua orang tua ini berkata, “Yang penting saya tidak melakukan perbuatan yang salah dan bersikap baik kepada semua orang.” Lebih jauh lagi mereka menambahkan, “Lihat si A, B, C, dan seterusnya. Mereka rajin ke gereja, tetapi nyatanya jahat. Mulutnya sembarangan. Lebih baik saya tidak perlu ke gereja.”
Alasan ini tampak masuk akal, tetapi kesalahan mereka adalah sampai akhir hidup tidak pernah mau melihat kesalahan dalam diri sendiri. Mereka tidak merasa membutuhkan pertobatan, karena menganggap perbuatan baik sudah cukup untuk menyelamatkan diri.
Lalu bagaimana dengan kita, orang percaya? Sudahkah kita bertobat? Tentu saja sudah. Tetapi apakah kita masih perlu bertobat? Ya, tentu saja! Jika kita sudah sempurna, barulah tidak perlu lagi bertobat.
Sebagai pengikut Kristus, benar bahwa kita sudah mengenakan manusia baru. Namun, manusia baru itu harus terus diperbarui. Betul kita sudah bertobat, tetapi kita juga harus terus-menerus bertobat. Selama kita masih berbuat kesalahan, kita pun masih harus terus bertobat. Pengikut Kristus yang setia justru diukur dari kesediaannya untuk senantiasa bertobat. MT
Orang baik tetap butuh pertobatan, karena kesalehan tidak menjamin bebas dari kekerasan hati; pengikut Kristus sejati rela bertobat terus-menerus.




