Senin 27 Oktober 2025
DIPAKAI TETAPI TIDAK DIKENAN
Bacaan Sabda : Matius 7:21-23
“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga” (Matius 7:21)
Belasan tahun sudah berlalu. Namun, seorang hamba Tuhan di sebuah kota kecil masih terus melayani sebagai pengkhotbah yang dinamis, disertai dengan berbagai mujizat dalam pelayanannya. Banyak orang diberkati melalui pelayanannya.
Lambat tetapi pasti, kesombongan mulai menyusup ke dalam hidupnya. Ia mulai berpikir bahwa Allah pasti tetap berkenan atas segala perbuatannya. Tanpa rasa bersalah, ia menceraikan istrinya dengan alasan tidak mendukung pelayanannya. Dengan ringan hati, ia kemudian menikah lagi dengan seorang gadis belia yang, menurutnya, sangat mendukung pelayanannya.
Khotbah-khotbahnya yang dinamis, indah, dengan pesan-pesan yang relevan dan mudah dimengerti, serta tanda-tanda mujizat yang menyertai pelayanannya, membuat jemaat menutup mata dan tidak memperhatikan kesalahannya. Sudah hampir dua puluh tahun ia tetap merasa aman, seakan-akan apa yang dilakukannya bukanlah sebuah kesalahan.
Hamba Tuhan ini percaya bahwa Allah pasti mengampuni dosa perzinahannya karena kesuksesannya yang luar biasa dalam pelayanan. Ketika ada beberapa orang yang menegurnya, dengan fasih ia berkata, “Allah pasti memaklumiku, karena sudah banyak orang selamat melalui pelayananku.” Ia sampai pada sikap bahwa Allah berkenan atas semua tindakannya, terbukti dengan suksesnya pelayanan yang ia jalani.
Namun, marilah kita merenungkan bacaan Alkitab hari ini. Sesungguhnya, orang yang dipakai Allah belum tentu dikenan Allah. Banyak hamba Tuhan melayani dengan tanda-tanda mujizat, kesembuhan, dan pelepasan yang dahsyat dalam nama Tuhan Yesus. Tetapi pada saat yang sama, mereka menjalani kehidupan yang tidak disiplin secara rohani, jauh dari kekudusan atau standar Firman Tuhan.
Mereka tetap merasa nyaman karena mengira pelayanan yang sukses dapat menyelamatkan mereka. Demikian juga banyak jemaat yang kaya secara materi dipakai Tuhan untuk mendukung pelayanan gereja. Semakin mereka mendukung, semakin mereka merasa diberkati Tuhan. Tetapi bersamaan dengan itu, mereka tetap menjalani hidup sembrono yang bertentangan dengan Firman Tuhan. Mereka menganggap dukungan mereka sudah cukup untuk menyelamatkan mereka. MT
Kesuksesan pelayanan tidak menjamin berkenan Allah; disiplin rohani, kekudusan, dan pertobatan terus-menerus tetap wajib.




