Minggu 19 Oktober 2025
MATAKU TERTUJU PADAMU
Bacaan Sabda : Ibrani 12:1-17
“Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita” (Ibrani 12:1)
“Mataku tertuju pada-Mu, segenap hidupku kuserahkan pada-Mu. Bimbing aku masuk rencana-Mu, untuk membesarkan Kerajaan-Mu. Ku mau mengikuti kehendak-Mu, ya Bapa, ku mau selalu menyenangkan hati-Mu.”
Kidung pujian di atas dapat disimpulkan sebagai saduran padat dari Ibrani 12. Penulis tidak lagi mengingat dengan pasti kapan pertama kali nyanyian ini dinyanyikan, namun sudah cukup lama dikenal di gereja-gereja karismatik. Lagu ini sangat memberkati dan memberi kekuatan, khususnya ketika melangkah dalam perlombaan iman.
Perlombaan iman mengharuskan kita membuang dosa yang dapat menghambat dan menghalangi langkah kita. Perlombaan ini harus terus dijalani dengan prinsip kuat, keyakinan teguh, dan sikap pantang mundur. Bahaya terbesar dalam perlombaan iman adalah menyerah dan kembali kepada dosa, kembali ke “negeri Mesir” yang sudah ditinggalkan, serta kembali menjadi warga duniawi. Tidak mudah memang untuk terus berlari, karena sepanjang jalan perlombaan ada begitu banyak godaan. Kadang kita mampu menepisnya, tetapi bisa saja menjelang garis akhir daya juang kita melemah.
Ada banyak peristiwa yang membuat kita kehilangan semangat. Kadang karena kesalahan sendiri, kadang karena serangan orang lain yang melemahkan. Namun sering kali kita kehilangan daya juang karena terlalu memandang kesalahan orang lain. Itulah sebabnya seorang penggubah lagu rohani menasihatkan: janganlah memandang kesalahan orang lain, tetapi arahkanlah pandanganmu kepada Yesus.
Firman Tuhan dalam Ibrani 12 menegaskan: “Marilah kita masuk dalam perlombaan iman dengan mata tertuju kepada Yesus.” Mengarahkan pandangan kepada Yesus berarti menjadikan Dia teladan hidup. Yesus adalah Pemimpin yang sempurna: teladan dalam kekudusan hidup, teladan dalam menghadapi pencobaan, serta teladan dalam ketabahan dan kesetiaan kepada Allah Bapa.
Lebih dari sekedar teladan, Yesus juga adalah sumber kekuatan, sumber kasih karunia, sumber kemurahan, dan sumber pertolongan. MT
Perlombaan iman harus dijalani dengan tekun, membuang dosa, tidak menyerah, dan senantiasa memandang Yesus sebagai teladan sempurna, sumber kekuatan, kasih karunia, dan pertolongan.





