Selasa 14 Oktober 2025
MEMILIKI HATI YANG MELIHAT
Bacaan Sabda : Efesus 1:15-23
“Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya, betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus” (Efesus 1:18)
Rasul Paulus tidak meminta kepada Allah agar memberikan sesuatu yang belum dimiliki jemaat. Ia berdoa agar Allah menyatakan kepada jemaat kemampuan untuk melihat segala sesuatu yang sesungguhnya sudah mereka miliki.
Pengikut Kristus sesungguhnya telah memiliki kekayaan rohani yang tak terhitung jumlahnya. Namun, sering kali mereka tidak mampu melihat kekayaan tersebut. Hal inilah yang pernah dikatakan Tuhan Yesus kepada orang banyak: “Karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat, dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar.” (Matius 13:13)
Ketidakmampuan mereka untuk melihat dan memahami hal-hal rohani bukanlah karena kurang pandai, melainkan karena persoalan hati. Mata hati harus dibuka oleh Roh Kudus. Itulah sebabnya Paulus berdoa agar orang Kristen tidak hanya memiliki mata kepala, tetapi juga mata hati. Tidak hanya mampu melihat dengan mata jasmani, tetapi juga dengan mata hati. Sebab apa yang dilihat dengan hati jauh lebih dalam dan lebih bernilai daripada apa yang dilihat dengan mata.
Paulus berdoa agar orang Kristen di Efesus memiliki hati yang mampu melihat kenyataan-kenyataan rohani, antara lain:
- Pertama, agar umat Kristen dapat melihat dan mengenal Allah. Mengenal Allah adalah pengetahuan yang tertinggi. Orang ateis menyatakan bahwa Allah tidak ada, sementara orang agnostik berkata bahwa sekalipun Allah ada, manusia tidak mungkin mengenal-Nya. Namun, Rasul Paulus justru mengalami perjumpaan dengan Allah di dalam pribadi Yesus Kristus. Ia mengetahui bahwa manusia tidak dapat memahami apapun dengan tepat dan benar tanpa pengenalan akan Allah. Lebih jauh, Paulus menjelaskan bahwa tidak cukup mengenal Allah hanya sebagai Juruselamat. Kita juga harus mengenal-Nya sebagai Bapa, Sahabat sejati, dan Pembimbing yang sempurna. Semakin dalam kita mengenal Dia, semakin memuaskan pula kehidupan rohani kita.
- Kedua, agar umat Kristen semakin menyadari panggilan Allah. Paulus mengingatkan Timotius dan semua orang percaya bahwa kita dipanggil keluar dari kegelapan untuk masuk ke dalam terang-Nya yang ajaib. Karena itu, kita harus terus melepaskan diri dari pengaruh dan sistem duniawi, lalu meneladani Kristus dalam hal-hal yang bernilai kekal.
- Ketiga, agar umat Kristen menyadari kekayaan Allah. Ungkapan ini bukan mengenai kekayaan kita di dalam Kristus, melainkan kekayaan Kristus di dalam kita. Allah memandang kita sebagai bagian dari kekayaan-Nya yang besar. Ia menerima kemuliaan dari jemaat melalui segala sesuatu yang telah dikaruniakan-Nya. MT
Paulus berdoa agar orang percaya memiliki mata hati terbuka, mengenal Allah lebih dalam, memahami panggilan, dan menyadari kekayaan rohani.