Senin 13 Oktober 2025
HIDUP BERSAMA TUHAN YESUS
Bacaan Sabda : Efesus 1:1-14
“Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya” (Efesus 1:7)
Alkitab Perjanjian Baru terdiri dari dua tema besar :
- Tema pertama adalah bagaimana Allah menebus manusia dari hukuman dosa.
- Tema kedua adalah bagaimana manusia yang sudah ditebus dari hukuman dosa itu hidup.
Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus termasuk yang menekankan tema kedua. Surat Efesus menjelaskan bahwa di dunia ini kita sudah hidup bersama Yesus. Bila kita hidup bersama Tuhan Yesus sejak sekarang, kita tidak perlu menunggu kedatangan-Nya dengan cara-cara yang ekstrem. Tentu kita harus selalu siap menanti kedatangan Tuhan Yesus, tetapi dengan tetap melaksanakan tanggung jawab secara utuh. Pendalaman mengenai kedatangan Kristus tidak boleh sampai mengganggu tanggung jawab kita untuk membangun hubungan dengan sesama.
Ada kecenderungan, orang-orang yang menunggu kedatangan Yesus secara ekstrem justru menempatkan diri sebagai kelompok eksklusif—merasa lebih baik, lebih benar, dan lebih kudus daripada yang lain.
D.L. Moody pernah memperingatkan orang-orang yang pikirannya begitu terpusat pada Surga sehingga seolah-olah mereka tidak lagi berguna di dunia ini. Memang benar, tujuan akhir hidup orang percaya adalah Surga. Namun, kita juga harus menyadari bahwa selama masih hidup di dunia, kita memiliki tanggung jawab. Karena itu, nilai-nilai surgawi sudah seharusnya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Menerapkan nilai-nilai surgawi di bumi ini jauh lebih penting daripada sekadar hidup seakan-akan kita akan langsung melompat dari bumi ke Surga.
Surga adalah tempat di mana Yesus berada, tempat orang-orang percaya akan duduk bersama dengan Dia. Tetapi Rasul Paulus juga menjelaskan bahwa hidup bersama Yesus bukan hanya akan dialami di Surga. Di bumi pun kita sudah dapat mengalaminya. Jadi, bukan masalah memilih antara bumi atau Surga, karena yang terpenting adalah hidup bersama Yesus.
Rasul Paulus menegaskan, “Kita hidup di dalam Kristus.” Hidup di dalam Kristus adalah persekutuan pribadi dengan-Nya, dan inilah hal terpenting dalam pengalaman iman Kristen. Sebab, di dalam Kristus kita memiliki “hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang”—kekayaan rohani yang menolong kita hidup sebagai umat yang ditebus dalam proses menuju kesempurnaan hidup, sebagaimana Kristus hidup. MT
Hidup dalam Kristus berarti mengalami surga sejak di bumi, menjalankan tanggung jawab, dan menerapkan nilai surgawi dalam keseharian.