Jumat 03 Oktober 2025
MENINGGALKAN DUNIA DENGAN SUKACITA
Bacaan Sabda : 2 Raja-Raja 2:1-8
“Menjelang saatnya Tuhan hendak menaikkan Elia ke sorga dalam angin badai, Elia dan Elisa sedang berjalan dari Gilgal.” (2 Raja-Raja 2:1-8)
Tak perlu diragukan lagi bahwa Nabi Elia adalah salah seorang nabi besar. Namun maksudnya bukan nabi besar seperti Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, dan Daniel. Keempat nabi tersebut disebut “nabi besar” karena ukuran kitab mereka dalam Alkitab yang panjang. Sedangkan Nabi Elia bukanlah seorang nabi yang banyak bernubuat, sehingga kisah pelayanannya justru tertulis dalam kitab sejarah.
Menjelang akhir pelayanannya, Allah mengutus Elia ke tiga kota yang merupakan pusat rombongan nabi, yaitu Gilgal, Betel, dan Yerikho. Allah mengutusnya untuk memberikan dorongan terakhir sekaligus mengumumkan bahwa Nabi Elisa akan menggantikannya sebagai pemimpin yang baru. Tentu Elia telah mengetahui dari Allah bahwa ia akan terangkat ke surga tanpa melalui kematian. Artinya, Elia akan segera meninggalkan dunia dan diangkat hidup-hidup ke surga.
Pelayanan Elia sudah berlangsung lama dan penuh kesibukan, hingga ia hampir melupakan persiapan seorang pengganti. Namun, ketika menyadari waktu yang sangat terbatas, ia segera memanggil Elisa. Elisa pun merespons panggilan itu dengan baik.
Ada hal menarik dari cara Elia memilih penerusnya. Ia tidak memanggil seseorang yang sedang menganggur atau bermalas-malasan, melainkan seseorang yang sedang sibuk bekerja. Elisa dikenal sebagai seorang pekerja keras, dan itu menjadi modal baginya untuk melayani dua kali lipat dari gurunya. Karena itulah Elisa meminta “dua kali lipat roh” dari Elia. Permintaan ini mengandung makna bahwa Elisa memposisikan dirinya sebagai anak sulung rohani dari Elia. Di Israel, anak sulung biasanya menanggung tanggung jawab ayahnya bila ayah pergi, bahkan setelah meninggal, dan karena itu mendapat warisan dua kali lipat.
Begitu cepatnya Elia mempersiapkan generasi penerusnya, yaitu Elisa. Dan tibalah saatnya Elia terangkat ke surga tanpa mengalami kematian. Melalui peristiwa ini, Allah hendak menegaskan bahwa surga itu nyata. Semua orang percaya yang setia sampai mati akan terangkat ke surga—ada yang diangkat hidup-hidup, ada pula yang melalui kematian.
Karena itu, jadilah seperti Elia yang mempersiapkan generasi penerus, sehingga ketika waktunya meninggalkan dunia, ia melakukannya dengan penuh sukacita. MT
Orang percaya yang meninggal dunia dan nabi Elia yang meninggalkan dunia sama-sama pergi ke tempat yang sama “surga abadi”.