Rabu 24 September 2025
MILITAN NAMUN RENTAN
Bacaan Sabda : Wahyu 2:12-17
“Sebab itu bertobatlah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.” (Wahyu 2:16)
Tidak perlu diragukan lagi, jemaat di Pergamus memiliki jiwa patriotik yang tinggi untuk tetap setia mempertahankan iman kepada Tuhan Yesus. Pergamus adalah kota yang terkenal dengan perpustakaannya yang besar pada zamannya. Di kota ini berdiri banyak kuil untuk memuja berbagai dewa. Di atas sebuah bukit bahkan dibangun mezbah besar untuk penyembahan kepada dewa Zeus. Pergamus juga dikenal sebagai pusat penyembahan Asklepios, dewa kesembuhan yang disembah penduduk asli.
Kota ini sangat penting bagi kekaisaran Romawi, yang pada saat itu sedang keras menganiaya orang-orang Kristen yang setia. Tidak heran jika jemaat Pergamus disebut sebagai jemaat yang “diam di tempat tahta iblis.” Mereka hidup di tengah lingkungan di mana pengaruh iblis dan kejahatan sangat menonjol.
Penganiayaan pun menimpa jemaat Pergamus karena kota ini juga menjadi pusat pemujaan kepada kaisar. Seorang Kristen yang setia bernama Antipas dibunuh di depan umum karena menolak menyembah kaisar. Pembunuhan yang sadis itu dilakukan untuk menakut-nakuti orang Kristen agar meninggalkan iman mereka. Dalam kondisi sulit inilah, sebagian jemaat terseret ke dalam ajaran Bileam dan ajaran Nikolaus.
Ajaran Bileam adalah kompromi dengan penyembahan berhala demi memperoleh kemudahan atau keuntungan. Sedangkan ajaran Nikolaus adalah kompromi yang lebih parah, karena menyetujui kebejatan moral, keduniawian, dan ideologi palsu demi keamanan dan kekayaan. Mereka menganggap iman yang menyelamatkan bisa tetap berdampingan dengan gaya hidup yang amoral.
Jemaat Pergamus memang terbukti militan dalam memperjuangkan iman, tetapi situasi berat membuat mereka rentan untuk berkompromi dengan gaya hidup para pengikut Bileam dan Nikolaus. Yesus dengan tegas menentang siapa pun yang mengaku pengikut-Nya tetapi bertoleransi terhadap dosa dan kejahatan.
Tuhan Yesus menegur orang percaya yang jatuh dalam dosa percabulan dan tidak segera bertobat. Karena itu, jemaat harus mendengar dan menaati Firman Tuhan, sekaligus peka terhadap apa yang dikatakan oleh Roh. Firman yang tersurat memang kuat, tetapi Firman yang tersirat—yang disampaikan oleh Roh Kudus—juga harus diperhatikan. Kedekatan hidup dengan Tuhan sangat menentukan.
Meski demikian, Tuhan Yesus masih memberi kesempatan bagi orang percaya untuk berjuang meraih kemenangan. Roh Kudus akan memampukan umat-Nya mengalahkan dosa. Sesungguhnya, kedekatan kita dengan Tuhan Yesus akan memberikan kemenangan untuk menghancurkan segala sesuatu yang berusaha melemahkan iman dan pengabdian kita kepada-Nya. MT
Tidak cukup hidup beriman secara militan tetapi haruslah mempraktekkan iman secara konsisten.