Senin 15 September 2025
KECERDASAN SAJA TIDAK CUKUP
Bacaan Sabda : Yakobus 3:13-18
“Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan” (Yakobus 3:13-18)
Tentu saja kecerdasan adalah sesuatu yang sangat berharga. Kemampuan dalam suatu aspek kehidupan merupakan hal yang membanggakan. Memaparkan prinsip-prinsip penting dalam memotivasi orang untuk mengembangkan kepribadiannya adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. Namun, kecerdasan dan pengetahuan yang tinggi ternyata tidaklah cukup dalam menjalani kehidupan.
Manusia membutuhkan hikmat agar pengetahuan dan kecerdasan dapat digunakan dengan tepat dan benar. Pengetahuan dan kecerdasan memampukan seseorang untuk membongkar, menguraikan, dan menganalisis sesuatu. Tetapi hikmat memampukan seseorang untuk menyusun, memperbaiki, mempersatukan, dan menghubungkannya dengan kebenaran Allah.
Banyak orang yang sangat cerdas dan jenius, tetapi gagal dalam menangani hal-hal yang sederhana. Ada pula orang-orang cendekiawan yang memiliki kemampuan menguasai teknologi mutakhir, namun tidak mampu mengurus kehidupannya sendiri. Sekali lagi, penulis menegaskan: selain pengetahuan dan kecerdasan, manusia membutuhkan hikmat. Amsal 4:7 berkata: “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat, dan dengan segala yang kau peroleh perolehlah pengertian.”
Hikmat bukan untuk orang yang bermain-main dengan hidup. Hikmat adalah untuk orang yang mengerti nilai hikmat dalam hidup, sehingga mencarinya dengan tekun. Namun, hikmat pun harus disiasati dengan baik. Sebab, selain hikmat yang dari atas (dari Tuhan), ada juga hikmat dari dunia. Hikmat dunia ini dapat disebut sebagai hikmat yang palsu.
Contohnya adalah pembangunan menara Babel. Pada awalnya tampak sebagai usaha yang penuh hikmat, tetapi berakhir dengan kegagalan dan kekacauan (Kej. 11:1–9). Demikian juga Abraham yang tampaknya bertindak dengan hikmat ketika pergi ke Mesir karena kelaparan, tetapi ternyata tindakannya tidak berkenan kepada Tuhan (Kej. 12:10–20).
Kita tidak boleh mengacaukan pengetahuan dunia dengan hikmat dunia. Pengetahuan dunia memberi manfaat, tetapi hikmat dunia biasanya menipu dan mengombang-ambingkan manusia. Yak. 3:15 menjelaskan bahwa hikmat dunia bersumber dari nafsu manusia dan setan-setan. Karena itu, kecerdasan saja tidak cukup. Kita membutuhkan hikmat. Dan hikmat yang kita butuhkan adalah hikmat dari atas, yakni pemberian dari Tuhan Yesus. MT
Lengkapi kecerdasan saudara dengan mengejar hikmat.