Kamis 07 Agustus 2025
KESIBUKANKU BUKTI KEDEKATANKU
Bacaan Sabda : Lukas 10:38-42
“Ketika Yesus dan murid-murid-Nya dalam perjalanan, tibalah Ia di sebuah kampung. Seorang perempuan yang bernama Marta menerima Dia di rumahnya.” (Lukas 10:38)
Masih jelas penulis mengingat sebuah kesaksian ibu Marta Zakaria pada Ibadah Tengah Minggu pada hari Rabu pukul 4 sore di GBI. Karang Anyar, pada tahun 1978. Pada waktu itu Bapak Cong Fon Yan dan Ibu Marta Zakaria adalah Jemaat yang setia mengikuti Ibadah Tengah Minggu. Tidak banyak yang setia mengikuti Ibadah Tengah Minggu waktu itu, hanya sekitar belasan orang termasuk Ibu Gembala, Nola Gunawan dan Ibu Wimanjaya yang akrab dipanggil dengan Tante Oei. Pada saat memimpin Ibadah (waktu itu disebut pembukaan), Ibu Marta Zakaria menyisipkan sebuah kesaksian dengan tekanan “Saya betul adalah Marta tetapi Marta Zakaria”.
Beliau menjelaskan kegalauan hatinya pada khotbah-khotbah yang sering menyudutkan tokoh Marta dalam Alkitab secara berlebihan oleh kesibukannya, seakan-akan kesibukan seseorang menjauhkan hatinya dari Tuhan dan Firman-Nya. Ibu Marta Zakaria secara tegas mengungkapkan imannya dengan berkata: “Kesibukan membuatku semakin dekat kepada Tuhan, dan kedekatanku kepada Tuhan membuatku semakin sibuk untuk Tuhan.”
Pernyataan beliau bukan isapan jempol belaka, karena penulis menyaksikan sendiri, bahwa Ibu Marta Zakaria mengabdikan hidupnya menjadi pelayan Tuhan dan ibu rumah tangga yang setia seumur hidupnya. Pelayanan yang aktif dan praktis ditekuni seumur hidupnya, kasih dan pengabdian terungkap melalui ketekunannya beribadah, berdoa dan membaca Firman Tuhan.
Menurut Ibu Marta Zakaria kesibukan melayani tidak boleh dipisahkan dari kedekatan kepada Tuhan. Justru kedekatan kepada Tuhan jangan hanya sekedar pernyataan ideal dan konsep teoritis belaka tetapi harus dibuktikan melalui pelayanan yang aktif dan praktis.
Melalui pembacaan Alkitab hari ini kita mengetahui, Tuhan Yesus menegur Marta bukan karena kesibukannya. Selama Marta sibuk Tuhan Yesus sama sekali tidak menegurnya. Marta sangat wajar sibuk untuk menyambut Yesus datang dirumahnya. Maria duduk dekat kaki Yesus dan mendengar-Nya, juga tidak boleh kita artikan sebagai sikap yang masa bodoh terhadap tugas menyediakan minuman untuk tamu, karena tuan rumah yang baik tentunya harus mendampingi seorang tamu.
Sikap Marta memohon kepada Yesus agar menyuruh Maria membantunya, itulah hal yang salah, sehingga Yesus menegur Marta dengan berkata: “Marta, Marta, engkau khawatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara, tetapi hanya satu yang perlu, Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”. Marta dan Maria secara otomatis, telah mengambil bagian untuk menyambut Yesus. Hanya saja Maria mengambil bagian untuk menyambut Yesus sebagai bagian yang terbaik, artinya Marta juga sudah mengambil bagian yang baik.
Sekiranya kejadiannya sekarang, penulis yakin Marta dan Maria pasti sama-sama duduk mendengar Yesus, dan diam-diam menelepon restoran untuk memesan makanan, dan semua menjadi beres sudah. Jadi kalau penulis datang ke rumah saudara lebih baik dengarkan penulis tetapi jangan lupa, segera hubungi restoran terdekat beres deh… MT