Senin 04 Agustus 2025
TERUSLAH BERLARI
Bacaan Sabda : Yesaya 40:28-31
“Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? Tuhan ialah Allah kekal yang menciptakan bumi dari ujung ke ujung; Ia tidak menjadi lelah dan tidak menjadi lesu, tidak terduga pengertian-Nya.” (Yesaya 40:28)
Seorang Pendeta yang sudah berusia lanjut menasihati anak muda pada pagi hari saat mereka bersama lari pagi di lapangan Monas: “Teruslah berlari anak muda!”. Sang Pendeta tua yang memberi dorongan kepada anak muda tersebut bukan dalam keadaan duduk tetapi justru sedang berlari. Sang pemuda pun terus berlari menyelasaikan progam lari paginya pada hari itu. Hari-hari selanjutnya dia semakin bersemangat, walaupun orang tua itu tidak pernah dilihat lagi, tetapi bayangan orang tua yang terus berlari memotivasinya untuk terus bersemangat. Betul juga, “Jangan pernah dihentikan oleh usia lanjut, teruslah berkarya, teruslah berlari.”
Seorang anak Tuhan menjelaskan tujuan hidupnya demikian: “Saya ingin mati muda pada usia yang sangat tua.” Kalimat singkat ini sesungguhnya bukanlah sekedar permainan kata melainkan suatu filsafat hidup yang kuat. Semakin tua bukan hanya kronologi usia tetapi juga hendaklah dipandang sebagai kronologi pencapaian tujuan. Jadi wajar saja semakin dekat kepada tujuan, semangat hidup perlu dikobarkan. Ada orang yang tua pada usia 30 tahun tetapi tetap muda pada usia 80 tahun.
Penulis pun sangat merindukan mati muda pada usia sangat tua, artinya usia bisa semakin lanjut, tetapi tetap semakin bersemangat melakukan segala sesuatu dengan kemampuan maksimal untuk Kemuliaan Tuhan. Kalau boleh penulis memohon kepada pembaca jangan bertanya: “Berapa tahun umurmu sekarang?” Sebab kalau saudara bertanya demikian maka jawabannya haruslah dengan angka yang pasti, benar dan jujur. Alangkah baiknya kalau saudara bertanya: “Berapa umurmu menurut perasaanmu?” Nah! Pertanyaan ini enak dijawab karena ada kesempatan membalik angka, artinya umur 63 tahun, dapat penulis jawab dengan 36 tahun. Mengapa? Karena penulis merasa, tua-tua kelapa makin tua makin berkarya. Jangan sebut penulis sombong ya! Saya hanya sedikit bangga, tetapi memang penulis harus hati-hati karena sombong dengan bangga itu beda-beda tipis.
Hidup beriman membuat saudara tetap aktif dan berhati muda. Karena hidup dalam iman artinya saudara hidup terus sampai mati, dan saudara tidak akan mati sebelum saudara mati. Ya… Mati muda pada usia yang sangat lanjut. MT
Kabarkan semangat berkarya bila tujuan hidup semakin dekat untuk dicapai.