Kamis 31 Juli 2025
AKU MAU TAPI TAK MAMPU
Bacaan Sabda : Yeremia 1:1-19
“Maka aku menjawab: ”Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Tetapi Tuhan berfirman kepadaku: ”Janganlah katakan: Aku ini masih muda,tetapi kepada siapa pun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apa pun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan.” (Yeremia 1:6-7)
Yeremia termasuk tokoh iman yang dicap sebagai Nabi yang kontroversial, karena Firman yang harus disampaikan selalu bertentangan dengan harapan penduduk Yahudi sebagai umat penerima pesan Allah. Pada awal menerima panggilan Allah, Yeremia meragukan panggilannya sebagai Nabi yang melayani umat pilihan Allah. Padahal sebelum menerima panggilan melayani, Allah sudah lebih dahulu memberitahukan, dia sudah terpilih menjadi Nabi sejak dari rahim ibunya. Dalam ayat 6, Nabi Yeremia menghindari panggilan melayani dengan dua alasan yaitu: “Dia tidak pandai bicara dan masih muda”.
Alasannya sangat logis itulah sebabnya Yeremia menghindar. Betul panggilan melayani bukan untuk diperebutkan tetapi juga bukan untuk dihindari. Salah kalau seseorang berambisi melayani karena merasa mampu, tetapi salah juga menghindar untuk melayani karena merasa tidak mampu. Kedua sikap itu menjadi salah karena mencerminkan tidak bersedia belajar dan bergumul.
Orang yang berambisi karena merasa mampu biasanya tidak mau belajar dan bergumul, sedangkan orang yang menghindar karena merasa tidak mampu pertanda dia tidak bersedia belajar dan bergumul. Tetapi Yeremia sesunggunya bukan tidak mau, hanya saja dia meresa tidak mampu. Allah pun membuat “Janji Setia” untuk menyertai Yeremia. Dari jawaban Nabi Yeremia yang spontan dan jujur sesungguhnya menjelaskan bahwa Nabi Yeremia mempunyai karakter “rendah hati”.
Kerendahan hati betul-betul adalah syarat penting bagi siapapun yang terjun melayani dalam semua bidang pelayanan. Sebab kalau tidak, bisa terjadi secara formal sebagai pelayan tetapi minta dilayani. Keinginannya harus diperhatikan, kemauannya harus dituruti, dan suaranya harus didengar.
Sebagai pengikut Kristus semua dipanggil untuk melayani bukan untuk dilayani. Sebab itu berikanlah tanggapan yang benar untuk menjawab panggilan untuk melayani. Tetapi jangan menjawab dengan: “Aku mau karena aku mampu”. Juga jangan beri jawaban dengan berkata: “Aku tidak mau karena aku tidak mampu”. Lebih baik beri jawaban dengan jujur: “Aku mau Tuhan, walaupun sesungguhnya aku tidak mampu”. Jawaban yang benar menunjukkan kesediaan untuk belajar dan bergumul. Sudah pasti Allah menyertai. MT
Orang yang mau melayani haruslah terus belajar agar mampu tetapi Allah pasti memberi kemampuan kepada yang tekun belajar.