Rabu 30 Juli 2025
UNTUK KEPUASAN SANG BAPA
Bacaan Sabda : Markus 10:35-45
“Lalu Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya: ”Guru, kami harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” (Markus 10:35)
Harrington C. Lees menulis: “Allah tidak merasa puas sampai semua keluarga-Nya mengasihi Dia, dan semua anak-anak-Nya saling mengasihi satu sama lain. Tidak ada ayah di dunia ini yang sungguh-sungguh merasa puas jika hal tersebut kurang dari yang seharusnya. Jika salah satu anaknya bersikap dingin terhadap yang lain, atau saling berseteru, maka hati ayah itu pasti merada sedih.” Ayah yang berbahagia adalah seorang ayah yang terpuaskan oleh kasih anak-anaknya dan tersanjung menyaksikan anak-anaknya hidup saling mengasihi.
Bapa kita di Sorga menatap kita pengikut-Nya dari Sorga dengan senyum merekah, apabila kita anak-anak-Nya mengasihi Bapa, dan juga hidup saling mengasihi. Pembacaan hari ini adalah suatu peristiwa yang memilukan hati Yesus. Murid-murid yang dikasihi-Nya itu ternyata belum mencerminkan hidup yang saling mengasihi melainkan hidup yang saling bersaing. Mereka hidup ingin menjadi orang terdekat denga Yesus dakan pengertian ”Posisi”. Padahal hidup dekat dengan Yesus harusnya justru terdekat dalam pengertian “Pelayanan”. Betul, para murid ingin menjadi pelayan Yesus tetapi menjadi pelayan pun tidak perlu diperebutkan walaupun jangan dihindari.
Ada lagi yang membuat para murid ingin menjadi terdekat dengan Yesus dalam pengertian “Kebesaran”. Padahal kebesaran sejati bukanlah soal status atau posisi. Kebesaran bukan juga soal kekuasaan dan prestasi. Kebesaran adalah sikap hati yang sungguh-sungguh hidup dekat dengan Allah. Kebesaran sejati adalah keinginan yang luhur untuk melayani Allah dan sesama. Tetapi… Tunggu dulu! Jangan sampai dasar dan motivasi untuk melayani Allah terlahir dari keinginan menjadi nomor satu dan untuk lebih dihargai. Tetapi sebaiknya terlahir dari sikap hati yang tulus mengasihi Allah dan juga sikap hati yang tulus mengasihi sesama.
Kalau sudah sampai pada fase melayani karena kasih kepada Allah dan sesama, maka berbahagialah saudara karena saudara telah melakukan sesuatu untuk kepuasan Bapa. Kalau sang Bapa sudah puas oleh pelayanan saudara … Yah … Sudah… Puji Tuhan … MT
Pelayan yang memuaskan hati Bapa adalah pelayan yang dilakukan untuk mewujudkan kasih kepada Bapa.