Sabtu 26 Juli 2025
HIDUP MENGASIHI, TEGAS TERHADAP PENYESAT
Bacaan Sabda : 2 Yohanes 1:1-13
“Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran” (2 Yohanes 1:1)
Surat penggembalaan Rasul Yohanes ini ditulis dari Efesus ke salah satu Gereja di Asia kecil. Gelar Penatua kepada Yohanes sepertinya adalah penghormatan kepadanya yang sudah berusia lanjut dan satu-satunya Rasul yang masih hidup saat surat ini ditulis pada akhir abad pertama. Ibu yang terpilih dan anak-anak serta saudara-saudara penerima surat ini bisa diartikan sebagai pemimpin jemaat dan anggota jemaat lokal serta jemaat tetangga. Ada dua hal penting yang ingin disampaikan Rasul Yohanes kepada Gereja di Asia kecil dan juga Gereja-Gereja masa kini :
- Gereja harus terus hidup saling mengasihi pada masa sukar. Mengasihi adalah bukti ketaatan kepada Firman Tuhan, dan ketaatan bukanlah pilihan tetapi perintah. Mengasihi sebagai ketaatan kepada Firman Tuhan, sekalipun tidak sempurna haruslah terus diperjuangkan dengan sungguh-sungguh. Tanpa kasih semua ketaatan kepada Firman akan berubah menjadi Legalisme. 2 Yohanes ini adalah kelanjutan dari 1 Yohanes yang sarat dengan perintah untuk hidup dalam kasih. 1 Yohanes 4:20 : “Jika seorang berkata, aku mengasihi Allah, dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta.” Artinya kasih yang dimiliki adalah kasih yang palsu. Hidup orang beriman tanpa kasih adalah penganut agama yang tidak jujur. Tidak jujur kepada sesamanya, tidak jujur terhadap diri sendiri, tidak jujur terhadap Allah, tidak jujur terhadap dunia dan jelasnya tidak jujur terhadap semuanya. Iman yang sejati pasti terungkap melalui rasa syukur berdasarkan kasih. Iman dan kasih tidak bisa dipisahkan, karena saat kita lahir baru menjadi anak Allah, Roh Kudus mencurahkan kasih Allah ke dalam hati kita.
- Tegas terhadap penyesat. Walalupun kita hidup saling mengasihi tidak berarti kompromi terhadap penyesat atas dasar kasih. Sebab latar belakang penulis surat penggembalaan terdapat dalam ayat 7: “Sebab banyak penyesat telah muncul dan pergi ke seluruh dunia yang tidak mengaku, bahwa Yesus Kristus telah datang sebagai manusia. Itu adalah si penyesat dan anti Kristus.” Pengajar sesat melakukan prakteknya sebagai pekerja keliling yang berjalan dari kota ke kota, dari desa ke desa, bahkan dari rumah ke rumah. Rasul Yohanes secara tegas mengatakan bila pengajar sesat datang tolaklah dia dengan tegas- dalam ayat 11: “Sebab barang saiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.” Ada yang beranggapan ketegasan Yohanes menolak ajaran sesat tidak berjalan dalam kasih dan roh persaudaraan. Berjalan dalam kasih tidak berarti kompromi terhadap kesesatan, dan tegas menolak kesesatan bukan berarti tidak mengasihi tetapi justru karena mengasihi. MT
Jangan pernah berkompromi dengan pengalaman yang kebenarannya kurang jelas dan meragukan.