Kamis 24 Juli 2025
SAHABAT KRISTUS YANG HIDUP BERSAHABAT
Bacaan Sabda : Kejadian 22:1-19
“Dan Abraham menamai tempat itu: ”Tuhan menyediakan”; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: ”Di atas gunung Tuhan, akan disediakan.” (Kejadian 22:14)
Sahabat yang sejati bagaikan setetes air di padang gurun, artinya sahabat tidak selalu memenuhi keinginan tetapi memberikan kebutuhan yang fital. Perjanjian antar dua sahabatpun sangat kuat, dan itulah yang terjadi dalam persahabatan Allah dengan Abraham.
Penulis mengingat persahabatan nenek moyang penulis yang bernama, Tuan Tampubolon, dengan nenek moyang pengacara kelas atas Indonesia, Hotman, yang bernama Tuan Sitompul. Tuan Tampubolon yang anak tunggal bersahabat dengan Tuan Sitompul. Begitu indahnya persahabatan itu sehingga mereka membuat janji menjadi saudara dan keturunan mereka tidak boleh kawin mengawinkan. Sekarang ini, penulis sudah dinasti ke 16 dalam silsilah marga Tampubolon masih terus memegang teguh janji itu, artinya marga Tampubolon dan marga Sitompul yang jumlahnya sudah jutaan orang masih terus menjadi saudara. Betapa kuatnya perjanjian dua orang yang bersahabat. Betapa lebih kuat lagi perjanjian yang dibuat oleh dua sahabat antara Allah dan Abraham. Abraham mengabulkan perintah Allah dengan mempersembahkan anaknya Ishak dan Allah memberikan putra-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan manusia yang berdosa.
Abraham adalah sahabat Allah dan umat Kristen adalah sahabat Yesus. Hubungan persahabatan antara Allah dan umat-Nya harus terus diterima dan dihargai sebagai anugerah yang besar, karena persahabatan adalah salah satu jaminan bahwa Allah pasti menggenapi janji-Nya kepada umat yang terus hidup sebagai sahabat Allah. JIka saudara sahabat Allah dan berpikir untuk menjadi syarat memperoleh sesuatu yang saudara inginkan dari Allah saudara bukanlah sabahat sejati, tentu Allah tetap menjadi sahabat sejati saudara tetapi saudara tidak hidup menjadi sahabat sejati Allah. Tetapi sebagai sahabat Allah, Dia merindukan saudara juga mempunyai sahabat di gereja. Saudara mungkin berkata : “Wah aku tidak menemukan seorang sahabat yang cocok di gereja”. Saudara salah karena mencoba mencari sendiri sahabat, sebaiknya saudara mengijinkan Allah menemukan sahabat yang tepat bagi saudara.
Dan siapapun yang Allah kirimkan dari gereja itulah sabahat saudara, dengan memberikan diri menjadi sahabat bagi mereka. Jangan kita beranggapan bahwa sahabat adalah seorang yang selalu sepakat dengan kita, karena sahabat adalah seorang yang dapat menunjukkan kesalahan kita sekaligus dapat menerima koreksi kita tanpa tersinggung.
Kristus sahabat sejati menginginkan kita menjadi sahabat sejati bagi-Nya dan sesama. MT
Walaupun sulit memperoleh sahabat sejati, jadilah menjadi sahabat sejati bagiorang lain.