Selasa 22 Juli 2025
HADAPI TANTANGAN, TETAPLAH BERDOA
Bacaan Sabda : Lukas 18:1-8
“Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu” (Lukas 18:1)
Kesulitan hidup adalah kenyataan dan tantangan yang harus dihadapi. Manusia menghadapinya dengan cara yang berbeda. Sebagian menghadapinya tetap tegas dan sebagaian jatuh berantakan. Cara bereaksi ini sangat dipengaruhi latar belakang kehidupan dan juga iman dan berbagai hal lain. Latar belakang tak bisa diubah dan diperbaiki. Yang bisa diubah dan ditingkatkan adalah iman. Dan itulah kenyataan dan tantangan kita. Itulah hal penting yang perlu kita contoh dari Rasul Paulus. Dengan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat nya berarti mengubah imannya secara radikal. Dan menjadi seorang Rasul adalah pembuktian Paulus meningkatkan imannya secara dinamis. Itulah sebabnya dia mampu menyatakan: “Sebab jika aku lemah, aku kuat.” 2 Korintus 12:10.
Pengarang Robbie Kushner menyatakan: “Jika diterpa berbagai kesulitan, keliru kalau kita bertanya “Mengapa?” Seharusnyalah kita bertanya “Apakah yang harus kulakukan sekarang?”. Hal itulah yang dilakukan seorang janda yang memohon pembelaan kepada hakim yang tidak takut kepada Allah dan tidak menghormati manusia, sesuai perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus agar kita tetap berdoa dan tidak jemu, juga tidak berhenti sampai doa terkabul. Sudah pasti terlalu banyak doa yang tak terkabul karena terlalu cepat berhenti.
Tidak perlu kita mengetahui banyak tentang janda itu. Mungkin dia janda kembang, janda muda tetapi yang pasti dia bukanlah janda kaya. Ada satu hal yang perlu kita ketahui bahwa janda itu berbuat sesuatu yang menyebabkan hakim itu berkata: “Aku sebaiknya mengebulkan permohonannya, supaya dia tidak terus-terus datang merepotkanku, sebab aku sudah bosan.” Janda itu mendapat reaksi dari hakim, karena dia tekun, bertekad bulat dan memusatkan perhatian. Perlu kita mempelajari situasi janda itu. Dia berperkara dengan seseorang, dia tidak mempunyai uang, tetapi dia bertekad akan memenangkan perkara.
Karena dia lemah dan tidak mampu, dia mencari pertolongan seorang hakim. Tetapi ternyata dia berhadapan dengan hakim yang lalim. Coba bayangkan bahwa hakim itu pasti sama sekali tidak respek kepada janda miskin itu. Tapi karena janda itu datang tidak jemu-jemu hakim itu berkata, aku akan membelanya supaya dia tidak datang lagi dan tidak menyerangku. Dan Yesus berkata: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu.”Lukas 18:6. Tentu Tuhan tidak bermaksud menyamakan hakim yang lalim dengan Allah tetapi justru mempertentangkan. Kalau hakim mengabulkan permohonan janda karena terpaksa dan takut dicakar, maka Allah mengabulkan doa anak-Nya yang tekun karena kasih dan kebaikan-Nya juga ingin dekat dengan anak-Nya.
Tetaplah berdoa, karena semakin banyak waktu yang berlalu yang diisi dengan doa, semakin dekatlah saudara pada kenyataan doa saudara dikabulkan. Saudara perlu mengetahui setiap waktu yang berlalu dengan doa mengantar saudara semakin dekat pada sasaran. Ingat! Pengabulan doa kilat menyebabkan orang Kristen tetap lemah, dan tetap berdoa, tekun dan sabar menunggu membuat orang Kristen semakin kuat. MT
Pengabulan doa secara cepat cukup memanjakan sedangkan pengabulan doa yang lama tetapi tetap tekun sangat menguatkan.