Selasa 01 Juli 2025
PANGGILAN MENJADI SAKSI KRISTUS
Bacaan Sabda : Yesaya 6:1-13
“Dan mereka berseru seorang kepada seorang, katanya: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan semesta alam, seluruh bumi penuh kemuliaan-Nya!” (Yes. 6:3)
Allah tidak hanya memanggil beberapa orang pendeta untuk menjadi saksi Kristus, lalu membiarkan orang Kristen lainnya. Yang benar adalah, Allah memanggil semua orang Kristen untuk menjadi saksi Kristus. Oleh karena itu, setiap orang Kristen harus menyadari bahwa dirinya telah menerima panggilan khusus dari Kristus untuk menjadi saksi-Nya. Lebih tegas lagi, setiap orang Kristen hendaknya menjadikan hidupnya sebagai saksi Kristus—sebagai karier seumur hidup. Mungkin banyak yang beranggapan bahwa menjadi saksi Kristus berarti harus berkhotbah atau memberitakan Injil secara langsung kepada orang lain. Namun, mari kita simak dua kisah nyata berikut ini yang menggambarkan bagaimana seseorang dapat melaksanakan panggilannya sebagai saksi Kristus dalam kehidupan sehari-hari:
- Kisah Tukang Ledeng dari Texas – L. C. Hester adalah seorang tukang ledeng dari Texas. Setiap kali pergi bekerja, ia selalu membawa peralatan kerja dan Alkitab. Ia bekerja dengan rajin, jujur, dan tekun. Ketika ada waktu senggang, ia membaca Alkitab di tempat kerja. Lama-kelamaan, rekan-rekan kerjanya mulai tertarik dengan perilakunya. Seorang pendeta bahkan berkata, “Saksi Kristus yang taat kepada panggilannya telah menarik ratusan jiwa kepada Kristus. Banyak orang lebih suka mendengarkan kesaksian seorang pekerja yang baik daripada khotbah seorang pengkhotbah.”
- Kisah Pertobatan Will Smith, Mantan Penjahat. Will Smith adalah seorang mantan penjahat yang menyerahkan diri kepada Kristus. Ia mengaku segala kejahatannya kepada seorang pendeta, termasuk keinginannya untuk meminta maaf secara langsung kepada seorang yang tidak beragama yang pernah dirugikannya. Pendeta sempat melarang karena tindakan itu bisa membuatnya di penjara. Namun, Smith bersikeras dan mengaku telah mencuri tiga puluh ekor domba, lalu berjanji akan mengembalikannya. Orang yang dirugikan itu sangat kagum dan mengampuni Smith, bahkan kemudian ikut beribadah bersamanya. Kejujuran Smith menjadi kesaksian hidup yang menarik hati, lebih daripada banyak kata-kata. Itulah jenis kesaksian yang dibutuhkan oleh dunia—kesaksian yang nyata dan jujur. Smith kemudian pergi ke pengadilan dan melaporkan seluruh kejahatannya, siap menanggung konsekuensinya. Ia menyatakan bahwa hidupnya telah berubah sejak menerima panggilan Kristus.
Di pengadilan, hakim berkata: “Tidak ada gunanya memasukkan orang yang telah bertobat dan berubah ke dalam lembaga pemasyarakatan”. Orang yang terpanggil untuk bersaksi, teruslah hidup dengan benar, jujur, dan terus bertumbuh dalam kebaikan. MT
Hidup yang berbuah baik lebih nyaring daripada khotbah dari pengkhotbah terkenal; perilaku yang benar lebih merdu daripada kidung yang paling indah.