Jumat 06 Juni 2025
KEMUNDURAN BUDAYA DALAM PERKAWINAN
Bacaan Sabda : Roma 1:18-32
“Sebab murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia, yang menindas kebenaran dengan kelaliman” (Roma 1:18)
Pernikahan itu kudus sejak semula, tetapi manusia di luar Allah menghasilkan kemunduran budaya dalam perkawinan. Kita perlu tahu dan memahaminya sebagai antisipasi untuk menjaga kekudusan perkawinan kita dalam terang Firman Allah. Kemunduran budaya dalam perkawinan adalah bentuk hubungan yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku secara umum dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah “kumpul kebo” atau hidup suami isteri tanpa pernikahan yang dituntut oleh Agama (Firman Tuhan) dan Undang-Undang.
Bila ditelusuri kemunduran budaya dalam perkawinan ini terproses sebagai pengaruh hedonisme, yaitu suatu ajaran yang menganggap kenikmatan jasmaniah adalah standar kebaikan. Jadi mereka menjadikan kenikmatan sebagai standar perkawinan yang tidak perlu dibangun di atas dasar ikatan kasih dan Firman Tuhan.
Dalam pembacaan Alkitab hari ini menjelaskan kemunduran budaya dalam perkawinan dimulai dengan sikap yang masa bodoh terhadap standar yang dibuat Allah untuk suatu perkawinan. Manusia di luar Allah menurunkan budaya dalam perkawinan dengan menjerumuskan diri kepada perbuatan dursila berupa penyimpangan dan penyelewengan seksual. Karena mereka merasa tidak perlu mentaati Allah, mereka terjerumus kepada nafsu seksual yang memalukan yaitu nafsu seksual yang menggebu-gebu akan kenikmatan seksual yang haram. Karena mereka merasa tidak perlu menundukkan diri kepada Firman Allah, maka mereka menurunkan budaya perkawinan dengan perilaku seksual berdosa dan mencemarkan tubuh, bahkan perilaku seks yang menyimpang yang mengundang kutuk atas diri mereka sendiri.
Karena dosa penyimpangan dan penyelewengan seksual itu sendirilah yang merupakan dosa yang menghukum mereka. Di hadapan Allah dosa perzinahan ini membawa pelakunya ke jalan buntu yang gelap gulita yang membinasakan jiwa. Sungguh pun demikian kasih karunia Allah melalui Kristus tetap tersedia bagi mereka yang mau bertobat dan damai sejahtera abadi bagi mereka yang justru menguatkan budaya perkawinan dalam terang Firman Allah dengan tetap setia menjaga kekudusan perkawinan. MT
Kemerosotan moral akan terjadi dalam keluarga yang menjauh dan meninggalkan Tuhan.