Selasa 03 Juni 2025
JODOH DARI TUHAN
Bacaan Sabda : Kejadian 2:18-25
“Tuhan Allah berfirman: ”Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.” (Kejadian 2:18)
Sering kita mendengar pernyataan umum bahwa jodoh, rejeki dan kematian ada di tangan Tuhan. Dalam hal ini kita harus menghindar dari sikap pasif atau kita tidak perlu berinisiatif, karena segala sesuatunya memang sudah nasib. Ada juga peribahasa yang sering dijadikan sebagai dasar dari perjodohan yakni: “Asam digunung, garam di laut bertemu dalam belanga.” Pertemuan asam dan garam untuk menyedapkan masakan digambarkan sebagai perjodohan suami isteri dalam perkawinan.
Kedua pendapat tersebut mengandung pengertian bahwa jodoh adalah nasib dan kebetulan, karena keduanya menempatkan kita sebagai sosok yang menerima nasib dan korban kekeadaan yang kebetulan saja. Tetapi dalam terang Firman Allah, sebaiknya kita harus menempatkan perjodohan kita (persatuan suami dan isteri) sebagai bagian dari rencana Allah.
Ketika Allah memberikan perempuan itu kepada laki-laki, sang laki-laki menerima dan berkata: “Inilah dia tulang dari tulangku dan daging dari dagingku, ia akan dinamai perempuan, sebab ia diambil dari laki-laki.” Sangat jelas bahwa perjodohan suami isteri adalah bagian dari rencana Allah. Karena Allah sendirilah yang merencanakan pertemuan itu, tetapi laki-laki pun memberi respon yang benar, tepat dan baik kepada rencana Allah tersebut. Begitu kita sudah mengambil keputusan dan kemudian memasuki mahligai perkawinan berarti kita harus menerima pasangan kita sebagai jodoh yang diberikan Allah karena pertemuan kita adalah bagian dari rencana Allah.
Ketika dalam perjalanan pernikahan kita menemukan hal-hal yang tidak kita harapkan dari pasangan, berarti Allah lah yang mengijinkan hal itu harus ada agar olehnya kita terus belajar makin baik. Mungkin pada awalnya hal yang kita tidak harapkan menjadikan pasangan sering cekcok, tetapi kalau kita terus belajar semakin mengasihi, cekcok itu akan membentuk pasangan semakin cocok. Mungkin pada awalnya Allah mengijinkan berbagai perbedaan itu membuat suami dan isteri sering ribut, tetapi karena Allah yang merencakan persatuan suami dan isteri itu turut terus bekerja, sehingga ribut itu pada saatnya akan rukun.
Jadi apapun yang terjadi pasangan saudara adalah jodoh yang diberikan Allah kepada saudara sebagai bagian dari rencana-Nya menjadikan keluarga saudara memuliakan Allah. MT
Suami atau istri saudara adalah jodoh dari Tuhan.