Senin 02 Juni 2025
PERKAWINAN ADALAH RENCANA ALLAH
Bacaan Sabda : Kejadian 1:26-31
“Berfirmanlah Allah: ”Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1:26)
Kejadian 1:27, “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya;…. laki-laki dan perempuan”. Sekiranya Allah menciptakan manusia tanpa jenis kelamin maka perkawinan tidak ada. Tetapi dengan menciptakan jenis kelamin, Allah mempersatukan manusia laki-laki dan perempuan itu dalam ikatan perkawinan menjadi satu kesatuan hidup menjadi suami istri. Bisa saja Allah meciptakan manusia itu tanpa jenis kelamin seperti golongan hewan hermaphrodit, seperti cacing dan bekicot yang kelamin jantan dan betina terdapat dalam satu individu. Kalau manusia seperti golongan kehidupan tanpa jenis kelamin maka manusia tidak membutuhkan perkawinan, karena semua individu adalah sama dan tidak saling membutuhkan.
Allah menciptakan Adam (manusia laki-laki) dan Hawa (Manusia perempuan). ‘Allah membawa Hawa kepada Adam’ artinya Allah menciptakan Hawa untuk dipersatukan dengan Adam dalam ikatan perkawinan hidup sebagai suami istri dalam kesatuan parmanen karena keduanya menjadi satu daging (Kej 1:24). Tuhan Yesus sendiri mempertegas apa yang disatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia.
Dari penjelasan Firman Allah, dapat kita simpulkan bahwa perkawinan adalah bagian dari rencana Allah sendiri, tidaklah mengherankan kalau Tuhan Yesus melakukan mujizat pertama, mengubah air menjadi anggur pada pesta perkawinan di Kana (Yohanes 2:11). Untuk melengkapi perkawinan sebagai rencana Allah maka Allah pun mangaruniakan seks kepada manusia, supaya manusia baik laki-laki ataupun perempuan dapat menikmati kesucian dan keindahannya yang tak tergambarkan dan tak teruraikan oleh bahasa manusia. Karena kesucian dan keindahannya, hanya dapat dialami pasangan suami istri bila mereka menjadikan seks itu sebagai perwujudan kasih karunia Allah dengan sikap saling menghormati dan saling menyerahkan diri secara total tubuh, jiwa dan roh.
Pencapaian ini hanya mungkin dialami pasangan suami istri yang menempatkan perkawinan mereka sebagai rencana Allah serta menghargai dan terus membangunnya sesuai dengan Firman Allah. Tetapi iblis telah menurunkan dosa untuk merusak perkawinan itu dengan mengotorinya, sehingga suami istri mempunyai kemampuan yang pudar untuk menerima perkawinannya sebagai rencana Allah yang harus dibangun kesuciannya. Untuk itu kita harus menghargai rencana Allah dengan menolak semua pengaruh dosa dan iblis terhadap perkawinan. Sebab kalau Allah merencanakan, Allah pun tidak akan meninggalkannya, agar akhirnya justru kemuliaan Allah nyata. MT
Pernikahan pria dengan wanita dua menjadi satu adalah rencana Allah.