Minggu 01 Juni 2025
KEMULIAAN ALLAH DI BALIK KESEDERHANAAN
Bacaan Sabda : Filipi 2:1-11
“Jadi karena dalam Kristus ada nasihat, ada penghiburan kasih, ada persekutuan Roh, ada kasih mesra dan belas kasihan,” (Filipi 2:1)
Tuhan Yesus mentaati Allah Bapa dengan menerima segala sesuatu yang harus Dia tanggung untuk menyelamatkan manusia dari hukuman dosa. Tuhan Yesus tidak memberi usulan lain yang mungkin lebih logis atau lebih spektakuler dari ketentuan yang ditetapkan Allah Bapa. Tuhan Yesus mentaati dan menanggung semua yang memang direncanakan Allah melalui Karya-Nya. Itulah kesederhanaan. Tidak berusaha menjadi atau seperti yang lain, cukup menerima dan melaksanakan yang memang harus dilakukan sesuai cara dan tujuan Allah.
Yesus merendahkan diri-Nya, menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia berdosa, hingga mati disalibkan dan dikuburkan. Allah sangat memuliakan Dia, dan akibatnya adalah kemuliaan bagi Allah. Ketika disalibkan dan dikuburkan itulah terakhir tangan manusia dapat berbuat sesuatu kepada Dia. Manusia yang dikasihi-Nya telah berbuat hal yang paling kejam kepada Yesus, tetapi Allah Bapa memuliakan dan menghormati Dia. Sudah tentu sebagai Allah, Ia tidak memerlukan apapun, Ia telah memiliki segala kemuliaan dan pujian dari surga.
Bersama dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus, Tuhan Yesus memerintah seluruh alam semesta dan isinya. Tetapi Filipi 2:6, mengemukakan suatu fakta yang mengejutkan: “Ia tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai, milik yang harus dipertahankan.” Kesederhanaan Yesus terletak pada kerendahan hati-Nya. Kerendahan hati-Nya lah yang membuat-Nya tidak mempertahankan diri demi keselamatan manusia berdosa.
Kesederhanaan Yesus nyata melalui keputusan-Nya mengambil sifat manusia walaupun tetap Allah, mengambil kelemahan manusia bagi diri-Nya namun hidup tanpa dosa. Itulah sebabnya hidup seperti Yesus dapat dicapai manusia. MT
Rendah hati itu suka kesederhanaan sedangkan tinggi hati mengejar hal-hal yang hebat walaupun rumit.