Sabtu 31 Mei 2025
SUKACITA YANG SEJATI
Bacaan Sabda : Filipi 1:12-30
“Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil,” (Filipi 1:12)
Kita melihat suatu kenyataan yang umum dirasakan manusia, bahwa kita akan berbahagia dan bersukacita apabila segala sesuatu berjalan sesuai dengan kehendak kita, dan keadaan disekitar kita mendukung keinginan kita untuk terus gembira. Tetapi cobalah berpikir sejenak apakah hal itu mungkin?.
Dalam pengalaman hidup sehari-hari hanya sebagian kecil keadaan di sekitar yang dapat kita kendalikan sesuai dengan keinginan kita. Tidak salah kalau penyair Byron mengatakan : “Manusia adalah permainan dari keadaan.” Tetapi Rasul Paulus justru dalam keadaan yang sangat buruk menulis sebuah surat yang bertemakan “Sukacita dalam Kristus”. Keadaan dan orang-orang di sekitar Rasul Paulus sangat berpotensi merampas sukacitanya, tetapi dia tetap bersukacita dan menularkan sukacitanya kepada pengikut Kristus lainnya.
Surat kiriman Paulus kepada jemaat yang membantunya, tetapi sesungguhnya isinya sarat dengan nilai sukacita sejati dari seorang pengikut Kristus. Dalam ke-empat pasal itu, 16 kali Rasul Paulus menyebut sukacita atau bersukacita. Dalam Filipi pasal pertama ini Rasul Paulus menyatakan: “Apapun yang terjadi aku akan terus bersukacita selama Kristus dimuliakan dan Injil terus diberitakan kepada orang lain.”
Rasul Paulus terus bersukacita meskipun diterpa keadaan yang mengecewakan karena justru keadaan yang menerpanya menguatkan persekutuan umat dalam pemberitaan Injil. Rasul Paulus membuktikan diri bukan menjadi permainan dan korban dari keadaan, tetapi pemenang atas keadaan-keadaan. Bagi Rasul Paulus dan kita hidup bukanlah serangkaian kecelakaan akibat korban keadaan melainkan serangkaian janji sukacita dan kemenangan atas segala keadaan-keadaan. Sukacita sejati yang dimiliki Rasul Paulus, tidak dinikmati sendiri, karena sukacita sejati adalah pemberian Allah untuk menyatakan kemuliaan-Nya di dalam dan melalui kehidupan orang percaya. MT
Tanggapan tenang kepada situasi yang mengecewakan mendatangkan sukacita sejati.