Kamis 29 Mei 2025
KEMULIAAN ALLAH DI BALIK PENGINJILAN YANG SEDERHANA
Bacaan Sabda : 1 Timotius 4:1-16
“Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan” (1 Timotius 4:1)
Untuk menjadi seorang penginjil tidak perlu seperti Billy Graham atau penginjil besar yang lain. Sama seperti anak muda Timotius yang tidak perlu ikut-ikutan dengan penginjil palsu yang bermunculan dengan ciri-ciri yang kelihatan seperti lebih hebat dari Rasul-Rasul yang sudah terbukti buah pelayanan mereka.
Para penginjil palsu ini membuat berbagai syarat untuk layak menjadi pemberita Injil. Dengan tampilan yang kelihatan lebih agamis mereka disambut orang-orang yang masih labil dan kurang konsisten. Itulah sebabnya Rasul Paulus menasehati anak muda Timotius agar tidak terbawa dengan sikap setia terus beribadah seperti yang sudah dilakukan sebelumnya cukup memberi dampak yang baik bagi tersebarnya Injil. Ketika kita bertanggung jawab atas karunia sederhana yang diberikan Allah, maka saatnya kita melihatnya menjadi semakin besar.
Sekalipun mungkin kerinduan sederhana yang ditanamkan Allah dalam hati kita, tetapi apabila kita memelihara lewat perilaku hidup sehari-hari bisa memberi dampak yang luar biasa. Kita tidak akan menemukan hal-hal yang spektakuler dalam pelayanan Timotius tetapi Rasul Paulus memberi presentase yang cukup tinggi kepada pelayanannya.
Rasul Paulus menasehati Timotius terus menjaga dan membangun integritasnya dengan berkata: “Walaupun engkau masih muda, bangunlah dirimu layak menjadi teladan bagi semua orang disekitarmu, termasuk teladan bagi orang tua.” Selanjutnya Rasul Paulus menasihati Timotius agar terus tekun membaca dan belajar dan juga tekun menggunakan karunia yang ada padanya. Kita tidak menutup mata atas kenyataan kemuliaan Allah sangat nyata dibalik kesederhanaan penginjilan anak muda Timotius. MT
Penginjilan saksi Kristus yang berintegritas sangat mudah dipahami karena kesederhanaanya bukan karena kehebatannya.