Rabu 28 Mei 2025
KEMULIAAN ALLAH DI BALIK KESAKSIAN YANG SEDERHANA
Bacaan Sabda : Yohanes 1:1-10
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.” (Yohanes 1:1)
“Aneh tapi nyata” adalah julukan yang pantas bagi penggemar dongeng-dongeng isapan jempol manusia yang bermunculan dan marak pada akhir abad pertama (2 Petrus 1:16). Biasanya dibawakan oleh Rasul-Rasul palsu dengan motivasi mencari keuntungan belaka. Aneh karena ternyata banyak juga orang yang terpikat walaupun sangat rumit dan berbelit-belit dan sulit untuk dipahami termasuk oleh pembawa ajaran itu sendiri. Pada saat itulah Rasul Yohanes menyuarakan kesaksian yang sangat sederhana. Rasul Yohanes menyaksikan apa yang sudah didengar, yang sudah dilihat dan sudah dialami tentang Firman yang hidup yaitu Tuhan Yesus Kristus.
Bagi Yohanes menyaksikan kasih dan kuasa Allah bukan saja menjelaskan apa yang dia ketahui tentang Allah kepada orang lain. Bukan juga sekedar memberi cerita-cerita indah dan menarik mengenai kebaikan Tuhan kepada orang lain. Bukan saja sekedar memberi cerita-cerita indah dan menarik mengenai kebaikan Tuhan kepada orang lain. Memang itu adalah bagian dari kesaksian, tetapi biasanya hanya membuat orang lain suka dan tertarik kepadanya. Yohanes menawarkan sesuatu yang sudah dialami kepada orang lain. Rasul Yohanes mengakui bahwa Kekristenan adalah persekutuan sederhana dan tulus dengan Kristus namun bersifat adikodrati. Karena kalau ingin menghayati Kekristenan dengan baik dan benar haruslah dengan bantuan Roh Kudus dalam pengalaman yang nyata.
Kesaksian sederhana yang dilandasi oleh pengalaman hidup yang nyata pasti menjadi berdayaguna. Rasul Yohanes menyaksikan sesuatu yang sudah dialami tanpa mengandalkan pengalaman hidupnya. Dia tetap bersandar kepada Allah dan karya nyata Roh Kudus untuk meneguhkan kesaksiannya. Betul juga bahwa pendidikan dan potensi diri lainnya tidak dapat menggantikan peranan Roh Kudus dalam bersaksi. Melalui surat kirimannya kepada jemaat yang sedang dibingungkan oleh berbagai pengajaran sesat cukup berhasil menghindarkan orang percaya dari pengajaran sesat. MT
Kemuliaan Allah nyata melalui kesederhanaan ajaran Kristus bukan pada ketinggian ajaran pengajar palsu.