Selasa 27 Mei 2025
KEMULIAAN KRISTUS DI BALIK KESEDERHANAAN PETRUS (2)
Bacaan Sabda : 2 Petrus 1:1-21
“Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Kasih karunia dan damai sejahtera melimpahi kamu oleh pengenalan akan Allah dan akan Yesus, Tuhan kita.” (2 Petrus 1:1-2)
Dalam surat kiriman Petrus yang kedua ini, Petrus mengisyaratkan bahwa dia sudah siap untuk meninggalkan dunia ini. Kalau pada surat kirimannya yang pertama dia mempersiapkan jemaat Kristen untuk menghadapi aniaya, pada surat kirimannya yang kedua ini dia mempersiapkan jemaat Kristen untuk menghadapi pengajaran sesat. Kalau penganiayaan adalah rintangan yang datang dari luar gereja justru kesempatan bagi gereja untuk menerima kemuliaan Allah, maka ajaran sesat adalah rintangan yang datang dari dalam gereja dan sangat berpotensi untuk menghilangkan kemuliaan Kristus dari dalam gereja.
Suratnya yang kedua ini ditulis Petrus pada tahun 66 AC, persis sebelum ia mati syahid (2 Petrus 1:13-15). Surga sudah ada dalam pikiran Rasul Petrus saat menulis suratnya yang kedua ini. Tiga puluh enam tahun sebelumnya Kristus telah berbicara tentang kematian Petrus (Yohanes 21:18-19), dan sekarang saatnya hampir tiba. Itulah sebabnya surat Petrus yang kedua ini terdiri dari perkataan-perkataannya yang terakhir dan juga “peringatan-peringatan” kepada gereja sebelum ia pergi menuju kemuliaan kekal.
Petrus memang sudah siap untuk meninggalkan dunia ini, tetapi dalam waktu singkat yang masih tertinggal dia sempatkan untuk mempersiapkan gereja dalam menghadapi masa penyaringan yang akan datang. Petrus yang pada awalnya plin-plan, tergesa-gesa dan tidak konsisten melalui perjalanan dan pengalaman terbentuk menjadi seorang teladan dan batu pondasi bagi kehidupan generasi selanjutnya. Allah mengijinkan berbagai pengalaman pahit meremukkan dan memperbaiki motif-motif dan keinginan hati Petrus.
Dan dalam surat kirimannya yang kedua ini dia juga memberi petunjuk agar tetap setia kepada Kristus dan bersikap tegas menepis ajaran sesat. Seorang nelayan dari Galilea yang menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan, telah menjadi Cendekiawan yang menyatakan kemuliaan Kristus. MT
Kemuliaan Kristus nyata dalam kesederhanaan hidup umat-Nya.