Senin 12 Mei 2025
RESPON YANG SEDERHANA TERHADAP KRITIK
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 6:1-7
“Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.” (Kisah Para Rasul 6:1)
Perkembangan Gereja yang ditandai dengan pertambahan jumlah jiwa yang diselamatkan tentu saja sangat membanggakan. Tetapi di samping membanggakan ternyata mendatangkan masalah-masalah seperti adanya persungutan dan berbagai kritik yang menggangu para rasul dalam pelayanan mereka memberitakan Firman Tuhan. Biasanya kalau berbagai kritikan direspon dengan kritik balik pertanda respon kita rumit dan akan memperbesar masalah yang kecil. Tetapi kalau respon kita terhadap masalah sederhana saja, berarti persungutan dan kritikan itu memberi kesempatan kepada kita untuk meninjau pelayanan agar menemukan perubahan-perubahan yang perlu dilakukan. Respon para rasul terhadap persungutan sederhana saja. Mereka mempelajari permasalahan, kemudian menyimpulkan bahwa merekalah yang salah, mereka mendatangkan masalah sendiri karena mencoba terlalu banyak pekerjaan.
D. L. Moody mengatakan lebih baik menempatkan sepuluh orang untuk bekerja daripada mencoba mengerjakan pekerjaan sepuluh orang. Betul juga bahwa masalah-masalah memberikan kesempatan kepada kita untuk menerapkan kepercayaan kepada Allah dan juga menerapkan kepercayaan kepada sesama dalam gereja-Nya. Para rasul memilih tujuh orang yang memenuhi syarat dan menugaskan mereka masing-masing untuk terlibat dalam pelayanan. Iman kepada Tuhan membuat kepercayaan mereka kepada sesama bertumbuh. Mereka pun menerapkan kepercayaan dengan berbagi otoritas dan pelayanan kepada orang lain.
Stefanus adalah seorang yang mendapatkan otoritas dan penugasan dari para rasul. Stefanus yang penuh Roh Kudus dan hikmat, penuh iman dan penuh kuasa, terbukti karena Stefanus dikendalikan oleh Roh, iman, hikmat dan kuasa dan sama seperti para rasul Stefanus membawa banyak orang kepada Kristus walaupun dia seorang “Diaken” dan bukan “Rasul”. Para rasul bangga karena kritik yang direspon dengan sederhana memunculkan seorang pemberita Injil yang penuh karisma dan semangat melayani. MT
Kritik yang direspon dengan tepat dan benar menghasilkan berkat yang besar.