Selasa 06 Mei 2025
KEMULIAAN ALLAH DALAM KESEDERHANAAN CIPTAANNYA
Bacaan Sabda : Kejadian 1:1-31
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.” (Kejadian 1:1)
Alkitab memulai dengan kalimat: “Pada mulanya Allah menciptakan.” Kemudian dilanjutkan dengan proses penciptaan pada hari pertama sampai ke tujuh. Hari pertama sampai ke empat Allah menciptakan dan menata ciptaan-Nya. Pada hari kelima dan ke enam Allah melanjutkan proses penataan dan memberi hidup kepada ciptaan-Nya. Pada hari ke tujuh yang kita sebut hari perhentian, Allah meproklamirkan kembali secara khusus bahwa semua ciptaan-Nya itu baik tertata sempurna dengan tujuan yang jelas yaitu untuk kemuliaan Allah.
Melalui kesederhanaan ciptaan Allah sangat nyata kemuliaan Allah dengan cara menjelaskan bahwa sejarah kehidupan sebagai satu garis lurus dengan benang merah yang ditetapkan oleh Allah. Allah mempunyai rencana dalam penciptaan dan Allah pula yang akan mewujudkannya. Dalam pemahaman agama-agama kuno dan pemahaman manusia di luar Allah bahwa penciptaan itu sangat rumit. Mereka membuat teori-teori yang rumit tentang asal-usul alam dan isinya termasuk diantaranya teori evolusi. Secara umum mereka melihat sejarah kehidupan sesuatu kejadian secara siklus yang terjadi berulang-ulang.
Ada banyak teori yang dicetuskan para penemu dan para filsuf mengenai asal mula alam dan kehidupan sebagai upaya mengungkap rahasia alam semesta. Setiap pencetus menyatakan pendapatnya mendekati kebenaran dan tidak seorang pun yang berani memastikan pendapatnya benar.
Biasanya kalau kita mencoba mendalami teori mereka, kita akan semakin bingung karena sangat rumit dan semuanya hanyalah sebuah pendapat yang tidak mempunyai tujuan yang jelas. Alkitab justru sangat pasti menyatakan Allah menciptakan alam semesta dan isinya untuk menyediakan suatu tempat di mana maksud dan tujuan-Nya bagi umat manusia dapat digenapi. “Langit menceritakan kemuliaan Allah dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya” (Mazmur 19:2). Dengan menganugerahkan kemuliaan-Nya kepada manusia, Allah menjadikan manusia sebagai alat-Nya, agar tujuan-Nya atas ciptaan-Nya dapat dicapai. Begitu berharganya manusia bagi Allah, menjadikannya menjadi tujuan perhatian-Nya dan memilih untuk menguasai alam semesta (Mazmur 8:4-7). MT
Penciptaan alam semesta itu fakta yang sederhana bukan teori yang rumit dan mengada-ada.