Minggu 04 Mei 2025
PERINTAH MENYAKSIKAN KABAR BAIK
Bacaan Sabda : Matius 28:16-20
“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,” (Matius 28:19)
Penulis empat Injil, mengakhiri tulisannya dengan perintah memberitakan Injil keselamatan dengan cara berbeda-beda. Hal itu masuk akal karena alamat khusus tulisan mereka juga berbeda. Tetapi berhubung karena sumbernya sama maka tekanan utamanya pun sama. Intinya juga sama, kesamaan itu terletak pada tujuan utamanya yaitu membawa orang berdosa kepada Yesus, untuk memperoleh keselamatan kekal, dan terus digembalakan untuk hidup di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Matius menulis Injil untuk semua orang tetapi secara khusus kepada umat Yahudi yang terkenal dengan pola hidup yang sangat agamis. Matius ingin menegaskan bahwa agamis itu baik tetapi belum memadai untuk memperoleh hidup yang kekal. Jadi semua umat beragama membutuhkan Yesus. Karena bukan amal tetapi anugerah Allah dalam Yesus Kristus adalah jalan keselamatan.
Markus menunjukan Injil kepada para pekerja keras, para profesional yang sebagian besar waktunya digunakan untuk membangun karir, usaha dan profesi. Penerima Injil Markus yang secara khusus orang Romawi ini perlu diingatkan. Bahwa kekayaan, kedudukan, kekuatan dan kehormatan boleh dicari dan memiliki. Tetapi itu semua akan berlalu. Keselamatan tidak bisa dibeli. Bukan harta, kekayaan melainkan anugerah Allah-lah yang memberi keselamatan yang kekal. Sebab itu orang kaya dan berkedudukan pun membutuhkan Yesus.
Dokter Lukas dengan keahliannya bukan hanya sebagai tabib tetapi dia pun adalah sejarawan yang handal. Dia menunjukan Inji kepada semua orang tetapi secara khusus kepada para filsuf, para cerdik cendekiawan dan para pemikir yang terwakili oleh orang Yunani. Ia ingin mengatakan bahwa filsafat itu penting kecerdasan itu juga sangat dibutuhkan manusia, namun filsafat dan pengetahuan tidaklah cukup. Manusia harus membuka hati kepada anugerah keselamatan yang dikaruniakan Allah untuk menyelamatkan manusia berdosa. Percayalah kepada-Nya dan terimalah Dia.
Yohanes menulis suratnya sebagai Injil yang sangat bersifat universal. Perintah memberitakan Injil terbungkus dengan apik melalui dialognya yang menarik dengan Petrus. Domba Allah harus terus digembalakan agar bukan hanya percaya tetapi harus hidup di dalam Yesus, Dia ingin menyatakan bahwa gereja sebagai persekutuan orang percaya adalah pemberitaan Injil yang berkesinambungan dan monumental. MT
Hanya oleh anugerah, bukan agama, kekayaan dan kecerdasan untuk memperoleh keselamatan kekal.