Sabtu 03 Mei 2025
KEBOHONGAN YANG BERKESINAMBUNGAN
Bacaan Sabda : Matius 28:11-15
“Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang ini.” (Matius 28:15)
Pada satu acara di ILC (Indonesia Lawyer Club) saya sangat tertarik dengan komentar seorang nara sumber dalam acara tersebut. Siapa lagi kalau bukan seorang politisi controversial bernama Ruhut Sitompul. Beliau menanggapi komentar beberapa orang politisi sebelumnya yang mengkomentari kredibilitas Gurbernur DKI Basuki Tjahya Purnama yang kita kenal dengan nama panggilan Ahok (Kala itu). Para komentator yang berangkat dari kebencian terhadap pribadi Ahok melihat Bapak Ahok sangat buruk dengan kinerja yang gagal. Sebab semua program kerjanya tidak ada yang berpihak kepada rakyat. Mereka menuduhnya pro asing dan pro aseng. Ketika mikrophone diserahkan kepada Ruhut Sitompul hadirin sepertinya menahan nafas terdiam sama dengan saya yang duduk dengan wajah tegang di depan televisi.
Ruhut Sitompul justru santai dan sedikit tersenyum memulai tanggapannya. Dia berkata: “Saudara… dan saudara… saya sangat mengenal kalian. Kalian adalah orang cerdas dan mengetahui mana yang salah, siapa yang baik dan siapa yang jahat. Kalian tahu kan bahwa Bapak Basuki itu baik dengan program dan kinerja yang benar dan pro rakyat. Orang bodoh juga tahu kan. Tetapi kalian sesungguhnya mengetahui dengan jelas, hanya saja atas nama kebencian kalian pura-pura tidak tahu, dan justru menebar suatu kebohongan”.
Semua hadirin tepuk tangan tanpa terkecuali, baik yang pro baik yang kontra Bapak Ahok. Inilah yang terjadi di tengah dunia yang sudah tersistem bahwa untuk suatu ambisi tidak segan-segan menciptakan kebohongan dan atas nama kebencian yang tidak berdasar memfitnah, tanpa merasa bersalah sedikitpun. Kebangkitan Tuhan Yesus adalah fakta. Penjaga kuburan Yesus adalah saksi mata yang spontan memberitakan kebenaran itu kepada para imam Yahudi. Entah darimana datang pemikiran para imam itu yang segera menyogok para penjaga kuburan agar memberitahukan kabar bohong “Bahwa murid-murid datang malam-malam untuk mencuri mayat Yesus”.
Padahal itu sangat tidak logis karena kuburan itu sudah dimeterai dan siapa pun yang membukanya akan dihadapkan kepada hukuman mati. Sesungguhnya para petinggi Romawi tahu itu tidak mungkin dilakukan murid-murid Yesus. Tetapi mereka berpura-pura tidak tahu, tidak heran bahwa kebohongan ini menjadi kebohongan yang berkesinambungan. MT
Penguasa dan pemikir tak berhenti menebar kebohongan atas nama uang dan kebencian.