Sabtu 12 April 2025
KEMARAHAN DAN KETAKUTAN ORANG YANG TAAT FIRMAN
Bacaan Sabda : Mazmur 119:153-160
“Lihatlah sengsaraku dan luputkanlah aku, sebab Taurat-Mu tidak kulupakan. Perjuangkanlah perkaraku dan tebuslah aku, hidupkanlah aku sesuai dengan janji-Mu.” (Mazmur 119:153-154)
Emosi-emosi negatif seperti kemarahan dan ketakutan biasanya dihubungkan dengan ketidakdewasaan seseorang. Ada benarnya juga, sebab bila emosi negatif tidak segera disikapi dengan bijak sangat berpotensi melumpuhkan kerohanian, bahkan menjauhkan kita dari Allah. Padahal hampir pasti kita tidak akan terhindar dari emosi-emosi negatif seperti kemarahan dan ketakutan.
Ada sebuah cerita yang menginformasikan disiplin militer Sparta di zaman Yunani Kuno tentang seorang laki-laki berusia 7 tahun yang memasuki militer untuk dilatih dengan disiplin yang ketat. Pada suatu hari anak ini menangkap seekor rubah dan bermain-main dengannya. Ketika dia didekati instrukturnya dia menyembunyikan rubah tersebut di balik pakaiannya. Instrukturnya bertanya, dia menjawab dengan tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Sementara rubah sudah mengigiti tubuhnya, tapi wajahnya tidak menunjukkan rasa sakit. Akhirnya karena menderita luka yang parah anak itu mati di hadapan instrukturnya. Hal ini dianggap sebagai kejantanan sejati, tetapi kejantanan yang membunuhnya. Ini adalah gambaran cara mengendalikan emosi negatif yang buruk. Kemarahan, sakit hati dan ketakutan sesungguhnya dapat membantu kita mengembangkan hubungan dan ketaatan kepada Allah dan Firman-Nya, dengan cara menyikapinya dengan bijak.
Dalam pembacaan Alkitab hari ini, kita dibawa memasuki suasana emosi negatif yang sedang melanda diri pemazmur. Dia marah karena perlakuan orang lain yang tidak adil kepada dirinya. Dia menyatakan pengejar dan lawannya banyak. Dia jemu melihat para pengkhianat. Pembesar mengejarnya tanpa alasan. Dia benci dan jijik kepada para pendusta yang memfitnahnya.
Dia membuka dan menyatakan gejolak emosi negatifnya kepada Tuhan melalui pujian dan doa yang tidak putus-putus. Sementara kebeciannya kepada kejahatan dilampiaskan dengan bijak, kecintaan kepada Allah dan Firman-Nya dinyanyikan. MT
Kebencian kepada kejahatan hendaklah terwujud melalui taat Firman.