Selasa 01 April 2025
BERSUKACITALAH SENANTIASA
Bacaan Sabda : Filipi 4:1-23
“Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” (Filipi 4:4-5)
Dalam Filipi 4:4 menganjurkan agar kita bersukacita senantiasa. Sangat mengejutkan bahwa Paulus mengirim surat kepada jemaat Filipi ini dari penjara. Alasan rasul Paulus tentu saja bukan alasan atas kebebasan dan sukses alami. Alasan rasul dari penjara ini adalah alasan kedekatan umat dengan Tuhan Yesus. Dia ingin mengatakan penjara tidak menjauhkan dirinya dari Tuhan Yesus malah memperintim hubungannya dengan Yesus. Kesepian tidak membuat dirinya galau dalam kesendirian di dalam penjara.
Berbagai tekanan dari petugas penjara tak mampu membuat jiwanya tertekan. Dia tetap bersukacita dan berusaha menularkan sukacitanya kepada jemaat di Filipi dan kepada gereja di dunia sepanjang zaman. Sukacita yang dimaksud rasul Paulus tentu saja bukanlah tanggapan alami terhadap keadaan di sekitar kita. Sebab rasul Paulus tidak mempunyai alasan untuk bersukacita merespon berbagai kesulitan yang menerpa hidupnya.
Rasul Paulus ingin menaburkan sukacita sebagai tanggapan yang bersifat adikodrati terhadap segala keadaan karena dia selalu menghubungkannya kepada kasih dan penebusan Kristus. Sukacita mengalir dari Bapa sebagai pemberian adikodrati dan salah satu buah Roh Kudus. Sukacita ini tidaklah datang dengan sendirinya kepada semua orang. Tetapi dialami setiap anak Tuhan yang menjaga hubungannya dengan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus sendiri mengajar bahwa sukacita sejati adalah milik umat-Nya yang tinggal di dalam firman-Nya.
Zefanya seorang nabi yang bernubuat pada pemerintahan nabi Yosia menghubungkan sukacita dengan penebusan Kristus atas hidup kita. Memang umat Tuhan perlu dihadapkan dengan peringatan-peringatan-Nya dan dihibur dengan janji-janji-Nya. Zefanya juga tidak memungkiri adanya hari murka Allah tetapi juga diimbangi dengan datangnya keselamatan dari Allah. Tetapi bagi umat yang setia semua tindakan Allah selalu mendatangkan sukacita.
Menurut nabi Zefanya bahwa sukacita sejati bersumber dari kenyataan bahwa umat-Nya telah memperoleh keselamatan, musuh sudah dikalahkan, Allah beserta kita, dan kita adalah sasaran kasih dan perkenan Allah. Dengan demikian tidak akan ada kesulitan yang mampu mencuri sukacita kita. Sukacitaku dan sukacita saudara bukanlah sukacita sewaktu-waktu tetapi senantiasa. MT
Sukacita dari Tuhan adalah sumber kekuatan.