Selasa 11 Maret 2025
HIDUPLAH SEBAGAI SAHABAT KRISTUS YANG TAAT
Bacaan Sabda : Yohanes 15:1-27
“Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu. Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.” (Yohanes 15:14-15)
Adalah hal yang sangat menyenangkan dan sangat menyejukkan saat Yesus mengatakan hubungan-Nya dengan pengikut-pengikut-Nya adalah merupakan hubungan persahabatan. Tuhan Yesus memberikan salah satu alasan adalah bahwa Dia telah membukakan seluruh isi hati-Nya kepada orang percaya. Tuhan Yesus telah memberitahukan pesan Allah Bapa untuk ditaati oleh pengikut-pengkut-Nya. Kalau Tuhan Yesus telah menjadikan kita sahabat-sahabat-Nya, hiduplah menjadi sahabat Kristus yang taat.
Persahabatan itu sangat indah hanya kalau terus dijaga dan dibangun. Ada lagu Pop Indonesia tentang persahabatan. Salah satu kalimat menjelaskan, “Persahabatan bagai kepompong, mengubah ulat menjadi kupu-kupu.” Persahabatan yang baik itu adalah hubungan yang menjadikan hidup semakin baik. Persahabatan yang sejati itu adalah kebersamaan yang membuat hal yang tidak mudah itu menjadi indah. Ada tiga kalimat penggalan dari Kidung Nyanyian Rohani yang menyatakan pengalaman persahabatan orang percaya dengan Yesus :
- Pertama : “Yesus sobat yang setia, sangat tulus dan benar”. Nyanyian ini digubah berdasarkan pengalaman penggubah yang berhasil melewati masa-masa sulit oleh penyertaan Yesus atas dirinya.
- Kedua : “Tinggal sertaku kawan yang kudus, telah hampir malam jangan jalan terus” Nanyian ini digubah sebagai hasil perenungan penggubah mengenai pertemuan dua orang murid dengan Yesus yang bangkit, dalam perjalanan menuju Emaus. Dalam kalimat terakhir setiap bait selalu dengan “Silahkan Tuhan tinggal sertaku.” Hal itu ingin menjelaskan bahwa kawan dan sahabat itu bukan sahabat biasa tetapi sahabat abadi karena Dia adalah Tuhan yang bersahabat dengan orang percaya.
- Ketiga : “Sobat dari Galilea.” Yesus dinyatakan sebagai sobat dari Galilea, bukan sobat dari Yudea, bukan pula sobat dari Samaria. Hal itu ingin menjelaskan bahwa Yesus bersahabat dengan semua orang tanpa membedakan ras, suku bangsa dan status sosial. Betapa bahagianya menjadi sahabat Yesus, tetapi jadilah sahabat yang taat, karena sahabat kita itu adalah “Sobat yang setia dan sahabat yang abadi.” MT
Persahabatan terindah adalah persahabatan dengan Kristus.