Jumat 28 Februari 2025
MENGUTAMAKAN ALLAH DALAM SEGALA SEGI KEHIDUPAN
Bacaan Sabda : Pengkhotbah 7:1-29
“Perhatikanlah pekerjaan Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang ini pun dijadikan Allah seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya.” (Pengkhotbah 7:13-14)
Dalam pemahaman sederhana manusia menggambarkan malaikat sebagai makhluk bersayap yang mempunyai kecepatan terbang yang tak terukur. Hal itu dapat diterima mengingat malaikat diutus Allah dari sorga ke bumi untuk menyampaikan pesan dan misi khusus kepada manusia. Para malaikat itu mempunyai daya jelajah yang super cepat agar pesan secepatnya sampai dan segera juga melaporkan pelayanan misinya kepada Allah.
Pada suatu hari ada seorang anak muda bertanya kepada pendetanya: “Pak! Mengapa malaikat bisa terbang?” Pak pendeta pun menjawab: “Malaikat bisa terbang karena malaikat menganggap dirinya sendiri tidak berarti karena sungguh-sungguh mengutamakan Allah.” Anak muda pun tersenyum karena dapat menangkap pesan melalui jawaban pendetanya.
Saya dan saudara tidak bisa terbang karena kita terlalu mengutamakan diri sendiri dan mengesampingkan Allah. Dengan demikian pergumulan terbesar kita adalah bagaimana menemukan cara serta menerapkannya untuk tidak terlalu dan selalu mengutamakan diri sendiri. Padahal yang kita perjuangkan dalam rangka mengutamakan diri sendiri hanyalah hal-hal kecil yang sia-sia tetapi sangat menguras banyak tenaga dan perhatian kita.
Dan untuk itu pengkhotbah dalam hikmat-Nya menyuruh kita sering-sering melawat dan berkunjung ke rumah duka. Di rumah duka kita akan menyaksikan kesedihan yang sarat makna dan wajah muram yang tidak bermakna suram. Karena pada saat kita memandang jenazah seseorang mungkin teman atau keluarga yang kita kasihi kita bisa terkagum atau terenyuh melihat suatu kenyataan. Betapa sesungguhnya segala perkasa dan berbagai kisah tiba-tiba lenyap. Musa dalam doanya berkata “Engkau menghanyutkan manusia seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu” (Mazmur 90:5).
Pengkhotbah mengatakan bahwa hari kematian lebih baik dari hari kelahiran. Pengkhotbah sesungguhnya menginspirasi kita agar terus melangkah selama hidup untuk bertumbuh semakin mengutamakan Allah. Mungkin tidak sempurna tetapi fokus hidup kita jelas yaitu semakin mengutamakan Allah hingga kematian datang. Setelah itu “Ya selamat terbang dengan jelajah yang super cepat”. MT
Bila harus ada yang diutamakan dalam hidup utamakanlah Allah.