Minggu 23 Februari 2025
MEMPERSEMBAHKAN KORBAN PENEBUS SALAH
Bacaan Sabda : Imamat 5:14-19
“Apabila seseorang berubah setia dan tidak sengaja berbuat dosa dalam sesuatu hal kudus yang dipersembahkan kepada Tuhan, maka haruslah ia mempersembahkan kepada Tuhan sebagai tebusan salahnya seekor domba jantan yang tidak bercela dari kambing domba, dinilai menurut syikal perak, yakni menurut syikal kudus, menjadi korban penebus salah.” (Imamat 5:15)
Korban penebus salah dipersembahkan untuk penyelesaian apabila seseorang sengaja atau tidak sengaja melalaikan hak milik orang lain. Juga diperlukan untuk menyelesaikan apabila seseorang melanggar perintah Tuhan secara tidak sengaja atau dilakukan karena ketidaktahuan. Korban dipersembahkan dengan membayar ganti rugi dan ditambah denda duapuluh persen.
Contohnya adalah dosa Akhan dalam Yosua 7:1-26, kisah ini menjelaskan hukuman keras atas dosa besar di kalangan umat Israel. Dosa besar bukan saja tidak boleh dilakukan tetapi juga tidak boleh dibiarkan. Karena dosa bukan hanya menghukum si pendosa tetapi berdampak merusak umat yang lain. Apabila dosa dibiarkan tanpa teguran dan konsekuensi pada ahkirnya akan mendatangkan hukuman. Tetapi bila dosa itu disingkapkan, diakui dan disingkirkan maka berkat, kehadiran dan kasih karunia Allah akan kembali diterima.
Dalam mempersembahkan korban penebus dosa terkandung betapa buruknya dosa sehingga harus disingkirkan. Sehingga ritual agama dalam bentuk lambang diadakan korban penebus salah. Harus ada korban untuk semua penyelesaian kesalahan. Dalam Perjanjian Lama dalam bentuk mengorbankan domba jantan dan dilakukan secara berulang-ulang. Tetapi dalam Perjanjian Baru, Tuhan Yesus menyelesaikan dengan pengorbanan diri-Nya sekali untuk selamanya. Karena Yesus sudah berkorban untuk pengampunan kesalahan umat-Nya maka penyembahan kita untuk mengagungkan kasih-Nya haruslah berdampak kepada sikap kita terhadap dosa. Oleh sebab itu di antara penyembahan yang sejati harus diperhatikan dengan serius. Kemurnian iman harus dijaga dan wajib hidup taat kepada Allah. Jikalau tidak perkembangan rohani akan terlambat atau berhenti sama sekali.
Yosua 22:20 “Ketika Akhan bin Zerah berubah setia dengan mengambil barang-barang yang dikhususkan, bukankah segenap Israel kena murka? Bukan orang itu saja yang mati karena dosanya”. Betapa buruknya dampak dosa yang dibiarkan merajalela di tengah umat. Itulah sebabnya Allah selalu menghakimi dosa.
Mazmur 7:11 “Perisai bagiku adalah Allah yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati”. Melalui pengorbananYesus para penyembah sejati tetaplah menyatakan integritas rohani di hadapan Allah. (MT)
Begitu buruknya dosa jadi jauhi dan buanglah.