Rabu 19 Februari 2025
KUCARI WAJAHMU
Bacaan Sabda : Mazmur 27:1-14
“Dengarlah, Tuhan, seruan yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! Hatiku mengikuti firman-Mu: ”Carilah wajah-Ku”; maka wajah-Mu kucari, ya Tuhan.” (Mazmur 27:7-8)
Mungkinkah kita menemukan wajah Allah? Rasanya tidak mungkin. Kalau tidak mungkin kenapa harus dicari? Kembali penulis harus menjelaskan bahwa kalimat-kalimat yang digunakan Pemazmur jangan pernah kita artikan sebagai arti secara harafiah. Mengapa demikian? Karena para Pemazmur mengungkapkan imannya dengan menggunakan bahasa puitis, tidak heran kalau mereka menggunakan kata-kata simbolik, kata-kata perumpamaan dan kata-kata sandi yang harus dimaknai secara puitis pula.
Dalam Mazmur 27:8 Pemazmur mengutip Firman Allah yang ditulis dalam 1 Tawarikh 16:11 “Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu”. Pemazmur pun menyatakan “…maka wajah-Mu kucari ya Tuhan”. Sesungguhnya kerinduan Pemazmur adalah menikmati kehadiran Tuhan. Kerinduan terbesarnya adalah menikmati kehadiran Tuhan dalam jemaat-Nya. Pemazmur mendoakannya di rumah Tuhan tanpa mengenal lelah. Pemazmur sangat menyadari tinggal di hadirat Tuhan adalah jaminan yang teguh untuk hidup berkemenangan atas semua pencobaan hidup. Umat yang menikmati kehadiran Tuhan di rumah-Nya yang kudus bersama jemaat Tuhan tidak akan pernah berputus asa. Karena kemurahan Allah yang berlimpah selalu tersedia bagi mereka.
Pemazmur menyatakan permohonannya dalam situasi penyembahan yang benar dan hidup. Hal itu sangat jelas melalui kalimat-kalimat yang membuktikan sikapnya yang memuja Allah. Pernyataan imannya dalam Mazmur 27:13 “Sesungguhnya aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup”. Ketekunannya menyembah Allah membuat imannya terus bertumbuh. Sebagai penyembahan yang sejati, mungkin saja menghadapi pencobaan hidup namun hal itu tidak akan membuatnya putus asa. Selama umat-Nya tetap memandang wajah-Nya berbagai kesulitan tidak akan pernah mengalahkannya.
Pemazmur memakai istilah mencari wajah Allah sesungguhnya justru memotivasi kita untuk terus melakukan upaya praktis untuk bertemu dengan Allah. Pemazmur berharap agar kita terus menyembah Allah. Karena pertemuan dengan Allah dapat terjadi melalui penyembahan. Karena mencari wajah Allah sesungguhnya adalah kalimat puitis untuk anjuran hiduplah selalu menyembah Allah. (MT)
Kesungguhan hati terindah adalah mencari wajah Allah.