Rabu 12 Februari 2025
KEMULIAAN ALLAH DALAM SEJARAH
Bacaan Sabda : Ratapan 5:1-22
“Engkau, ya Tuhan, bertakhta selama-lamanya, takhta-Mu tetap dari masa ke masa! Mengapa Engkau melupakan kami selama-lamanya, meninggalkan kami demikian lama? Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya Tuhan, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!” (Ratapan 5:19-21)
Salah satu tujuan Allah memilih umat Israel adalah agar melalui sejarah bangsa ini segala bangsa dapat menyaksikan tindakan Allah melalui sejarah perjalanan umat-Nya. Tetapi kemuliaan Allah dalam sejarah umat-Nya nyata melalui semua persitiwa yang menimpa umat-Nya itu. Faktanya sejarah umat Israel mengalami banyak hal. Terkadang tindakan Allah melalui bangsa pilihan-Nya berupa kemenangan saat bangsa ini masih bangsa lemah dan kecil mengalahkan bangsa kuat dan besar. Yeremia adalah nabi yang sangat terganggu saat Yehuda tertawan ke Babel. Sempat dia berkesimpulan Allah sudah meninggalkan umat-Nya bersamaan memudarnya kemuliaan Allah dalam perjalanan sejarah umat-Nya.
Yeremia menyatakan kegalauan hatinya dengan menulis lima ratapan, tetapi pada akhirnya ratapannya dia justu menyatakan kemuliaan Allah yang tak berubah dari masa ke masa. Nabi Yeremia mengumandangkan ratapannya dalam kondisi duka tetapi sekali-kali justru dia mengutip fakta-fakta kemuliaan Allah dalam sejarah umat Allah.
Ketika umat Allah terbuang ke negeri pembuangan berulang-ulang Allah menunjukkan kemuliaan-Nya melalui kehidupan umat-Nya.
- Sadrakh, Mesakh dan Abednego menyatakan kemuliaan-Nya kepada raja Babel Nebukadnezar,
- Daniel menunjukkan kuasa Allah kepada Darius.
- Nehemia mewujudkan hidup sebagai umat Allah kepada raja Arthasasta. Dan semua tindakan Allah itu berhubungan dengan nyatanya kemuliaan Allah dalam sejarah bangsa-bangsa.
- Ester pun tak ketinggalan menunjukkan kemuliaan Allah dalam sejarah umat Allah kepada raja Ahazyweros.
Keberadaan umat di negeri pembuangan selama 70 tahun adalah suatu hukuman, atas ketidaksetiaan umat-Nya. Tetapi sejarah umat Allah di negeri pembuangan dan sejarah bangsa-bangsa yang menawannya tetap berada dalam kendali Allah. Bahkan dalam kondisi yang membuat nabi Yeremia sedih dan meratap justru menyatakan kemuliaan Allah kepada bangsa-bangsa penawan melalui umat-Nya. Semua umat Tuhan punya sejarah kehidupan masing-masing. Ada awal dan ada akhir yang terus melaju dari masa ke masa.
Allah tetap ada menyatakan kemuliaan-Nya di dalam dan melalui kehidupan umat-Nya. Terkadang ada masa suram tetapi hal itu tidak meredupkan kemuliaan-Nya. MT
Sejarah terus berjalan dan berlalu, Allah tetap ada dan kemuliaan-Nya tetap nyata.