Jumat 08 Maret 2024
PEMBELAAN PAULUS DAN PEMBERITAANNYA
Bacaan Sabda : Kisah Para Rasul 24:1-27
“Tetapi Feliks yang tahu benar-benar akan Jalan Tuhan, menangguhkan perkara mereka, katanya: “Setibanya kepala pasukan Lisias di sini, aku akan mengambil keputusan dalam perkaramu. Lalu ia menyuruh perwira itu tetap menahan Paulus, tetapi dengan tahanan ringan, dan tidak boleh mencegah sahabat-sahabatnya melayani dia.” (Kisah Para Rasul 24:22-23)
Imam besar Ananias bersama para tua-tua dengan membawa pengacara tertulus mendakwa Paulus di hadapan wali negeri Feliks. Tentu saja dakwaan ini sangat memberatkan Paulus karena menghadap pendakwa sendirian saja. Paulus tidak berpikir menggunakan jasa pengacara karena hal itu hampir tidak mungkin dilakukan. Selain tidak ada dananya, pada saat itu pengacara yang membela kekristenan belum ada. Jadi doa sendiri dan memohon dukungan doa orang-orang percaya adalah satu-satunya yang dapat dilakukan.
Dalam tuntunan Roh Kudus Paulus beroleh hikmat untuk mampu membela dirinya sendiri. Paulus menggunakan kalimat-kalimat agamis yang tidak bertentangan dengan konsep-konsep keagamaan, juga tidak bertentangan dengan hukum kenegaraan cukup berhasil meredam para penganut agama dengan dakwaan memberatkan Paulus. Paulus membuat suatu pernyataan bahwa dia percaya kepada segala sesuatu yang ada tertulis. Artinya dia sama saja dengan imam besar dan para anggota mahkamah agama yang mendasari imannya kepada yang tertulis hanya saja berbeda dalam hal penafsiran dan penerapan. Keyakinan Paulus kepada Alkitab adalah merupakan standar kebenaran yang mutlak.
Kemudian rasul Paulus berjuang dalam hal menerapkan firman Tuhan dengan hati nurani yang murni. Paulus beranggapan bahwa bila hati nurani tercemar maka akan mencemarkan kehidupan doa, juga mencemarkan hubungan dengan Tuhan dan sesama. Imam besar dan para tua-tua tak berani berbuat sesuatu yang melanggar hukum kepada rasul Paulus karena mereka dihadapan wali negeri Feliks. Feliks dinyatakan mengetahui secara benar mengenai jalan Tuhan. Jalan Tuhan adalah keselamatan yang disediakan Allah melalui pengorbanan Kristus. Itulah sebabnya Feliks menggunakan otoritasnya menangguhkan persoalan Paulus dan melindunginya dari dakwaan dan ancaman mahkamah agama Yahudi. Rasul Paulus pun menggunakan kesempatan itu untuk memberitakan Injil kepada Feliks.
Rasul Paulus menjelaskan keyakinan dan nilai-nilai kekristenan yang pada awalnya cukup menarik bagi Feliks. Tetapi dengan semakin dalamnya penginjilan Paulus Feliks menjadi takut. Mungkin saja karena Feliks merasakan dia sangat dibatasi dalam hal menggunakan kekuasaannya. Ternyata juga dia mengharapkan akan menerima uang suap dari Paulus di mana dia semakin menyadari bahwa hal itu tidak mungkin dilakukan Paulus. (MT)